Senin, 27 Juni 2011

Poofin' Back! (Part 1)

This is the cause why was I missing lately.
Not missing, just get myself dragged away from the internet access.

Ehm.
Hello, readers. Apa kabar kalian semua? Berapa dari kalian yang sudah meninggal? Pasti udah pada ga sabar pengen ngebaca postingan gue selanjutnya kan? (silakan muntah). Well, sudah lama gue ga ngeposting entri di sini. Atau mungkin, sekitar 4 hari. Tepatnya saat gue sedang menulis entri ini, sekitar 111 jam telah terlewati sejak postingan terakhir gue. Mungkin bagi kalian yang rada concern, agak bingung dengan absennya gue, yeap, orang yang kerajinan banget ngeposting tiap hari kemarin hilang tiada jejak.

Well, mungkin kalian punya beberapa pertanyaan akan hal ini.
  • Where've you been, moron?!
  • Why didn't you leave any information about this?!
  • Why don't you just keep on going away from here?!!

Beberapa orang bingung atas ketidakhadiran gue beberapa hari ini. Well, bahkan ada yang ngira gue ngambek kaya bocah (because of some reason in a secret blogger forum on facebook), sampe-sampe orang ini minta maaf sedemikian rupa lewat message facebook. Alhasil gue ngakak ngebacanya.

LOLOLOLOLOLOLOLOLOLOL

O-kay. I got some reasons here.
Ehm.

Well, kejadian sebenarnya berebeza sekali dengan pemikiran orang tersebut. Gue ga lagi ngambek, gue ga lagi merantau, modem gue ga kebakar, komputer gue ga ambeien, dan beberapa imajinasi asal-asalan lainnya.  Untuk lebih jelas, silakan baca terus postingan ini.

***

Prelude - 22 June 2011
Well, pada hari Kamis, Asha dan gue harus mengikuti suatu kegiatan, yang kata guru gue sih adalah tes TOEIC lanjutan. Sehari sebelumnya, pada siang hari, guru SMA yang memiliki predikat sebagai humas yang cantik nan jelita itu menelpon. Dia ngasih info tentang apa aja yang harus dibawa untuk keberangkatan + kegiatan di Jakarta nantinya. Tadinya yang gue tau, tesnya cuma satu hari, tanggal 24 Juni, tetapi kata dia diganti jadi 2 hari. Jadi tanggal 23-24 Juni. Bolak-balik. Setelah mendapatkan info yang cukup, percakapan kami di telpon pun berakhir.

Lalu pada sore hari, pada saat gue sedang mandi sehabis cukur rambut, gue terperanjat. Well, biasanya kecoa yang bisa bikin gue demikian, tapi pada saat itu, guru gue minta gue untuk dateng ke sekolah. Gue disuruh dateng ke sekolah buat ngambil ongkos dan surat perintah dari sekolah. Akhirnya gue pun meng-cast Haste agar gue segera selesai mandi. Gue sempet galau dalam memilih pakaian  untuk pergi ke sekolah, sangat impossible bagi gue untuk pergi menggunakan koteka. Tidak, bukan karena apa-apa, tapi gue emang ga punya koteka. Akhirnya gue pake seragam sekolah, dengan tujuan ongkos ke sekolah bisa jadi lebih murah. Lalu, gue pun berangkat.

Sampe di sekolah, gue masuk  ke TU. Ma'am Elis udah nungguin, dan suratnya sedang dipersiapkan. Mutter, guru bahasa Jerman memberikan amplop ongkos ke gue. Tak beberapa lama, surat perintah + surat dari dinas pun diberikan ke gue oleh Ma'am Elis. Setelah memberi penjelasan dan good luck, gue dipersilakan pulang.

...

Pre-Day 1 - 23 June 2011
Gue dan Asha janjian ngumpul di sekolah pada jam 5.45. Gue udah dateng 15 menit sebelumnya, tetapi Asha baru dateng jam 6 pas. Kami pun segera berangkat ke kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk ngumpul bersama 2 orang utusan lainnya. Sesampainya di sana, kami segera masuk ke kantornya ibu... well gue lupa namanya. Di dalamnya sudah ada Krisanti yang memeluk tasnya yang dipenuhi sesuatu, ditemani ibunya dan juga ibu orang dinas yang ga-gue ketahui-namanya.

Sepertinya Asha sudah kenal ibu itu, lalu kami dipersilakan duduk. Kami pun duduk. Diam. Menarik nafas melepas lelah perjalanan dari sekolah ke kantor dinas yang berdurasi 25 menit. Gue naro tas di lantai, Asha meluk tasnya. Kami pun merasa rileks sejenak. Lalu ibu orang dinas itu pun berkata, "Gimana sudah siap? Persiapan untuk nginep 2 hari nanti di Jakartanya udah disiapin?". Jedar. Gue mulai sport jantung. Gue langsung panik. Asha nanya, "Nginep bu?!". Beliau mengiyakan, alhasil gue panik, gue segera nelpon bokap buat nganterin pakaian untuk 2 hari nginep. Asha pun dianter pulang oleh orang dinas karena rumahnya ga sejauh rumah gue. Ibu orang dinas itu berusaha menenangkan gue yang panik, "Tenang aja, ga usah panik. Pasti ada solusinya kok.".

Sekitar 30-40 menit kemudian, Asha kembali. Bilal, sudah datang sebelumnya. Kami semua termasuk Krisanti sedang berada di Lobby. Tak berapa lama kemudian, saat orang dinas lagi pada apel pagi, bokap gue dateng dengan tas berisi pakaian gue. Gue membawa tas berukuran gigantic besar itu ke dalam. Tak berapa lama, setelah berdoa kami berangkat. Kami masuk ke dalam mobil. Gue dan Bilal duduk di belakang. Kami berkenalan saat masuk ke dalam mobil.

Di dalam perjalanan yang rada panas, semua orang berusaha tidur. Beberapa sukses. Seperti Bilal, dia tidur, menunduk, lalu beberapa saat kemudian, dia kembali tegak sepertinya untuk menghirup nafas kembali. Dia terus begitu berulang-ulang. Kalau Krisanti, sepertinya dia nyantai-nyantai aja duduk di tengah, tidur, sambil mendengarkan musik. Ibu orang dinas yang satu lagi yang-sama-gue-ga-ketahui-namanya-siapa, sepertinya tenang-tenang saja dan tertidur. Asha, dia bermasalah.

Dia ga sukses tidur. Dia ingin tidur, namun cahaya mentari pagi itu semangat sekali mengganggu tidurnya. Asha berusaha melawannya dengan mengangkat board-nya untuk meneduhinya dari sinar matahari. Namun apa daya, orang takkan bisa tidur dengan posisi yang menyusahkan demikian. Setelah merasa pissed-off by the sun and the board, finally dia menjepitkan board-nya ke handle mobil. Alhasil, board tersebut pun bisa menghalangi panas matahari tanpa harus dipegang-pegang.

Asha berhasil tidur, sepertinya.

Sekitar satu jam kemudian, semua orang bangun pada saat kami sudah berada di daerah entah Tanjung Priok ataukah Ancol yang penting deket ke Mangga Dua. Oke, gue ga tau nama daerahnya. Beberapa menit kemudian, kami pun sampai di Mangga Dua Square. Kami menanyakan alamat tempat kegiatan kami nanti. 

Bapak 'supir' : Permisi pak, blok S-21 itu dimana ya?
Satpam : Wah, disini ga ada blok S pak.

Alhasil kami memutuskan berasumsi bahwa blok S itu, typo. Kami akhirnya menuju blok E setelah menanyakan letaknya. Yap, kami turun dari mobil, meninggalkan barang-barang kami. Kami menuju ke sebuah ruko yang beralamatkan di blok E-21. Dua orang ibu dari dinas tersebut segera menghampiri pintu masuk. Tetapi gue dan Asha menghentikan langkah saat melihat papan nama ruko tersebut. Mengapa? Karena kami punya satu pertanyaan yang sama.

"Bukannya ini... kantor asuransi?"

Benar saja. Tempat tersebut memang kantor asuransi. Ibu dinas pun segera menelpon contact person kegiatan ini. Akhirnya, kami mendapatkan alamat yang benar-benar di luar dugaan. D-5. Gue pun bingung, dari mana asal-usulnya huruf S dan angka 21 tersebut. Benar-benar dahsyat typo-nya.

Yap, kami pun agak bersusah payah jalan ke D-5 karena waktu itu udara sedang agak panas. Kami masuk ke sebuah kantor, kantor ETS. Kantor Educational Testing Service. Di dalamnya sudah ada kontestan dari wilayah bandung beserta guru pendampingnya. Kami pun dipersilakan duduk, nama-nama peserta dari Kabupaten Bogor pun dicek. Setelah itu kami diajak check in ke hotelnya. Bukan, ini bukan check in yang seperti kalian pikirkan.

Sesampainya di hotel. Kami belum bisa check ini. Alhasil kami hanya menitipkan tas, lalu memutuskan untuk having some lunch di KFC. Kami pun makan di tempat yang masih sepi karena memang masih pagi. Ya, kami berenam makan. Asha, Krisanti, gue, Ibu dinas 1, Ibu dinas 2, dan Bapak dinas yang mengantarkan kami. Kemanakah Bilal? Ternyata dia lagi puasa. Alhasil dia duduk menjauh, dibalik sebuah tiang agar tidak melihat kami yang sedang makan.

Setelah makan, kami kembali ke kantor ETS. Sesampainya di sana, dua ibu orang dinas beserta bapak dinas tersebut pun pamit kepada kami. Mereka tidak bisa ikut menginap karena memang hanya peserta saja yang diperbolehkan menginap, atau tepatnya dibiayai untuk menginap di hotel tersebut. Mengapa demikian? Gue ga tau, tapi sepertinya karena kami cuma sejauh Bogor dari Jakarta. Yeap, para pendamping orang Bogor bisa bolak-balik dengan nyaman, tidak seperti peserta lain yang jauh dari Jakarta, khususnya yang dari pulau lain.

Setelah berpamitan, orang-orang dinas yang mendampingi kami pun hilang dari pandangan...
Tertutupi pintu kantor ETS...

Disinilah, perjuangan kami dimulai...


To be continude, nued...

3 komentar:

  1. hmmmm gitu yes, kegiatannya
    ok deh lanjuuut..

    yahh di skrinsut sih orangnya,, hihi

    BalasHapus
  2. kirain ada apa, screenshootnya jelas banget sihh ,. hehe

    BalasHapus

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe