Seperti yang kita tahu, banyak warga Indonesia yang rela pergi ke negara lain demi kesehatan pribadi. Mengapa?
Alasan utamanya adalah fasilitas medis di negeri sendiri dinilai kurang bisa memberikan kesembuhan yang diinginkan si pasien. Ini membuat ada beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand menjadi tempat tujuan bagi mereka yang mendambakan kesembuhan di negeri orang.
Indonesia yang tidak mau kalah dari negara-negara tersebut berencana untuk ikut menjadi tempat wisata medis. Seperti yang ditulis di http://www.voanews.com/indonesian/news/Indonesia-Berencana-Kembangkan-Wisata-Medis-136970083.html, disebutkan bahwa Kementerian Kesehatan Indonesia berencana untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata kesehatan pada tahun 2015 nanti. Walau memang diakui bahwa hanya terdapat 5 rumah sakit Indonesia yang diakui secara internasional, diharapkan jumlah tersebut akan bertambah lebih banyak pada tahun 2015 nanti.
Menurut saya, itu adalah ide yang cukup bagus.
Jika anda sering mengantar keluarga ke beberapa rumah sakit, bisa anda lihat bahwa ada saja rumah sakit yang terlihat kurang layak bagi pasien. Pasien yang butuh kesembuhan malah sepertinya makin menderita. Tapi dengan adanya rencana tersebut, mungkin kualitas beberapa rumah sakit yang masih kurang layak bisa ditingkatkan.
Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa Kementerian Kesehatan Indonesia berharap agar dapat menarik perhatian wisatawan asing. Tentu saja kedatangan mereka bukan untuk plesir, tapi untuk menjalani proses perawatan medis.
Inilah yang agak lucu.
Di Indonesia pasien yang tidak mendapatkan pelayanan masih banyak sekali, eh ini pemerintah malah nyari-nyari pasien ke luar negeri. Heran.
Lagi-lagi pemerintah bertindak seperti ibu tiri. Pemerintah lebih memilih untuk menyembuhkan tamu ketimbang masyarakatnya sendiri. Pemerintah pasti tahu tentang kondisi masyarakat, mana mungkin tidak. Tetapi yang dipilih bukannya melayani warga negeri sendiri, malah warga negara luar.
Seperti yang kita tahu, banyak masyarakat yang belum bisa menikmati pelayanan kesehatan. Mereka yang tidak punya uang terpaksa menahan sakit di rumah, mereka yang di daerah masih mencari-cari dokter. Bagaimana bisa menjadi tempat wisata kesehatan jika ternyata di Indonesia masih banyak sekali orang sakit. Kondisi kesehatan masyarakat yang belum bisa terpenuhi seharusnya menjadi aib bagi negera kita. Kita harus malu, tapi malu tidaklah cukup, peningkatan pelayanan bagi masyarakat harus dilakukan.
Sama halnya dengan membangun pagar mewah di sekitar gubuk kita.
Masyarakat pasti sudah banyak yang merasa risih dan kesal. Pemerintah lebih sering memperhatikan hal-hal yang sebenarnya agak jauh dari yang namanya pelayanan masyarakat. Bukannya mengerjakan hal-hal yang perlu diperbaiki di dalam negeri sendiri, malah mengurusi hal yang sekiranya bisa dilakukan nanti.
Kuman di seberang pulau nampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak.
Apakah itu peribahasa yang cocok bagi pemerintah yang sibuk mengurusi hal yang kurang begitu penting bagi masyarakatnya sendiri?
Saya dan pastinya masyarakat berharap agar bapak-ibu pemerintah bisa memberikan kami yang terbaik. Jangan sampai pemerintah hanya sibuk mengurusi segala tetek-bengek, sedangkan hal-hal penting malah diabaikan, disembunyikan, atau dianggap tidak ada. Semoga kedepannya negeri kita tidak semakin memprihatinkan.
Semoga.
That's all.
Seperti yang kita tahu, banyak masyarakat yang belum bisa menikmati pelayanan kesehatan. Mereka yang tidak punya uang terpaksa menahan sakit di rumah, mereka yang di daerah masih mencari-cari dokter. Bagaimana bisa menjadi tempat wisata kesehatan jika ternyata di Indonesia masih banyak sekali orang sakit. Kondisi kesehatan masyarakat yang belum bisa terpenuhi seharusnya menjadi aib bagi negera kita. Kita harus malu, tapi malu tidaklah cukup, peningkatan pelayanan bagi masyarakat harus dilakukan.
Sama halnya dengan membangun pagar mewah di sekitar gubuk kita.
Masyarakat pasti sudah banyak yang merasa risih dan kesal. Pemerintah lebih sering memperhatikan hal-hal yang sebenarnya agak jauh dari yang namanya pelayanan masyarakat. Bukannya mengerjakan hal-hal yang perlu diperbaiki di dalam negeri sendiri, malah mengurusi hal yang sekiranya bisa dilakukan nanti.
Kuman di seberang pulau nampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak.
Apakah itu peribahasa yang cocok bagi pemerintah yang sibuk mengurusi hal yang kurang begitu penting bagi masyarakatnya sendiri?
Saya dan pastinya masyarakat berharap agar bapak-ibu pemerintah bisa memberikan kami yang terbaik. Jangan sampai pemerintah hanya sibuk mengurusi segala tetek-bengek, sedangkan hal-hal penting malah diabaikan, disembunyikan, atau dianggap tidak ada. Semoga kedepannya negeri kita tidak semakin memprihatinkan.
Semoga.
That's all.
ah mungkin pejabat dirumah gak punya tipi kali ya. gak pernah nonton berita tentang penderitaan rakyatnya kali ya. apa perlu kita beliin pejabatpejabat itu tipi. ato mungkin seret mereka ke tempattempat rakyat nya yang menderita?
BalasHapusah aku malu punya pejabat seperti mereka. sungguh malu!
mereka terlihat lebih sibuk cari penilaian/pandangan orang lain ketimbang warga negaranya sendiri.
BalasHapusudah angkat tangan dengan pemerintah2 kita sekarang, nggak bisa ngomong apa-apa lagi :)
BalasHapusmasalah layanan kesehatan ini sangat penting bagi masyarakat, dan jangan dianggap main2 .. kita hidup pasti sakit dan butuh layanan2 kesehatan yang mempermudah kita dalam menuju kesehatan, jadi jangan di persulit lagi buat masyarakat, terlebih lagi buat masyarakat kecil ..
ibarat peribahasa “Anak di pangkuan dicampakan, beruk di rimba disusui”
BalasHapussetuju dengan opini kamu, bolehlah menarik perhatian orang luar untuk berobat di negeri kita, api alangkah baiknya sebelum melakukannya, pemerintah kita lebih memperhatikan kesehatan warganya sendiri u_u
ironi negeri selalu terbaharui kawan... aneh.. sesuatu ya..
BalasHapuswahh udah lama ga kesini... taunya udah ganti baju nih.. hehe
Hadeuh, emang nih, orang Indonesia ngga boleh sakit kali ya?! Ckck
BalasHapusYa, kita sebagai rakyat tau sama tau tentang pemerintah sekarang ini. Selalu melakukan program kerja tanpa lihat risiko nya.
BalasHapusselalu lihat keuntungan, tanpa memikirkan sekitar.
entah deh mau jadi apa kalo pemerintah begini, kepercayaan masyarakat udah luntur, seiring perilaku oknum bahkan hampir sebagian besar pemerintah.
setuju sama lu dat.
BalasHapusidenya sih bagus banget. tapi ya masa sama keadaan masyarakat yang sering di abaikan kesehatannya pemerintah mau bikin sehat tamu sih. sering ada berita pasien meninggal gara-gara telat pengobatan alasannya? tentu aja gak ada uang muka. hanya karna gak ada uang muka sampe gak bisa berobat dan kemudian meninggal.
hhh... semoga nanti gak ada lagi yg kek gitu. AMIN
memang bagus, pemerintah berusaha agar indonesia dipandang menarik oleh orang luar. tapi salahnya adalah ketika mereka mencampakkan rakyatnya sendiri yang justru sangat berpengaruh untuk kemajuan indonesia T.T
BalasHapussaya pernah baca anekdot di surat kabar atau dimana saya lupa...
BalasHapusdi indonesia, 'orang miskin di larang sakit' ya artinya sebagai warga miskin di indonesia, menjadi sakit tak akan dilayani di rumah sakit,meski pun punya kartu miskin,tetap saja mereka dihadapkan pada administrasi (seperti di sinetron2 kite).
yah,seharusnya itu menjadi sentilan bagi pemerintah kita untuk lebih dahulu menyehatkan warga negara sendiri ketimbang menyehatkan warga asing....
bener tuh, tapi masyarakatnya sendiri kadang tak sadar diri, yang harusnya subsidi untuk masyarakat kurang mampu malah disalahgunakan. Menurut saya sih, kurang adanya hubungan baik antara pemerintah dan masyarakatnya, makanya sering terjadi gesekan antar keduanya.
BalasHapusitu pemerintah Indonesia selalu saja bikin gue mengeryitkan kening! bener2 ini mah kacau galau.. #eh
BalasHapussependapat dat,
BalasHapusseharusnya ditingkatkan lagi pelayanannya.
jangan sampe ntar dapet pasien dari luar negri, trus yang didalem tambah di diemin lagi -_-"
ya, lagi-lagi yang harus "disisihkan" adalah rakyat, ibarat kita lupa dengan ibu kita sendiri yang tiap hari ngurusin kita, memberi makan kita.
BalasHapusapa yang bisa dilakukan? enggak ada, toh protes juga enggak akan digubris. jaadi serbasalah kalo kyak gini. _ _!
Kalau memang fasilitasnya memadai dan mampu melaksanakan tugasnya sebagai rumah sakit yang notabene menyembuhkan orang sakiy, menurut saya tanpa perlu dipromosikan pun akan banyak orang asing yang bersedia berobat di Indonesia.
BalasHapusNamun kenyataannya banyak masyarakat Indonesia sendiri yang kurang mendapatkan penanganan secara memuaskan di beberapa RS di Indonesia. Belum lagi masalah mereka yang tidak mampu tapi menggunakan kartu ASKES (yang katanya free) malah ditolak (beberapa) RS karena dianggap tidak mampu membayar (c'mon, gratis tapi masih minta bayaran).
Sebaiknya Indonesia membenahkan pelayanan mereka terhadap rakyatnya terlebih dahulu, jika sudah memuaskan para tamu asing yang ingin berobat di Indonesia juga lambat-laun akan berdatangan.
Setuju banget sama lo stev, pemerintah Indonesia ini emang ngga profesional. Mungkin ngga ada salahnya kalo ada masyarakat yang demo tentang hal ini, jangan diam saja, karna gimanapun juga kita ini negara demokrasi yg artinya berkedaulatan rakyat, jd kita sbg rakyat bebas mengemukakan pendapat. Lagipula pemerintahan itu kan prinsipnya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jadi sebagai pemerintah seharusnya memperhatikan rakyatnya, kalau udah bener ngurusin rakyatnya, baru deh boleh ngurusin warga negara asing.
BalasHapus