Senin, 02 Mei 2011

Bisa Kali

Ok, pasti udah banyak yang tahu tentang dua kata yang bersahabat ini
"Bisa Kali"


Ok, mungkin kalau gue cuma tulis begitu, kalian akan bingung. Karenanya, akan gue beri beberapa contoh penggunaannya:
- "Minta nomor teleponnya bisa kali"
- "Sepi nih. Bisa kali ajakin gue jalan"
- "Yang lagi makan, bagi sedikit bisa kali"
- "Eh lo, pinjem bolpen bisa kali"
Nah, siapa yang udah ngga bingung? Mungkin di antara kalian masih ada yang kurang kenal dengan kata tersebut atau mungkin ada yang setiap harinya menggunakan kedua kata itu. Ini salah satu kosakata yang sedang santer digunakan di kalangan anak muda. Terutama yang labil dan "gaul". (being "gaul" is different from being gaul)

Contoh di Twitter. Dan hanya satu yang beda arti.

Lalu, kenapa gue bicara tentang kata tersebut?

Gue ceritain:
Belum lama ini, well mungkin udah agak lama. Gue lagi di perpustakaan sekolah gue. Awalnya gue menggambar sesuatu di buku gue. Sampai akhirnya bosan, dan gue taruh pulpen yang barusan gue pake di kantong kemeja gue. Lalu gue beranjak dari tempat duduk. Sekarang gue lagi berdiri di depan rak komik, sedang memilih komik yang pengen gue baca. Dan saat gue lagi nyari sendirian, tiba-tiba anak kelas X yang lagi duduk dengan santainya bilang:

"Kak, pinjemin pulpennya bisa kali"

Belakangan gue baru tahu kalau itu artinya: "Kak, boleh pinjem pulpennya?". Tetapi pada saat itu, gue tersinggung berat. Karenanya gue lempar pulpen itu seperti melempar kunai, hanya aja ngga bisa nancep di kepalanya. Soalnya kata-kata tersebut terdengar terlalu sinis di telinga gue. Well, bukan karena dia adek kelas dan gue senior, tetapi dia ngomong sama orang yang ngga dia kenal ngga ada sopan-sopannya. Sebab biasanya (setahu gue), penggunaan kata "bisa kali" hanya digunakan oleh orang-orang yang kesal, sinis, atau songong. Karenanya terdengar begini di telinga gue:

"Eh lo. Pinjemin gue pulpen!"

...

Gue punya contoh penggunaan yang tujuannya emang untuk sinis atau marah-marah.

Pada saat ada acara bina mental (bintal. biasanya ada di acara pelantikan ekskul di sekolah). Misalkan kita adalah peserta bintal, lalu kita sedang berbaris di depan kakak-kakak yang berperan sebagai senior. Well, kita pasti akan (oh-so-) digalakin pada saat bintal tersebut. Saat digalakin tersebut, biasanya banyak yang nunduk karena takut. Dan biasanya senior yang (pura-pura) ngerasa ngga dihormatin akan segera bilang:

"KALO GUE LAGI NGOMONG, BISA KALI GA USAH PADA NUNDUK!!!"

Well bisa dilihat. Isi dari kata-kata yang dilontarkan oleh sang senior adalah sebuah kekesalan dan sesuatu yang arrogant. Kalian yang pernah ikutan bintal mungkin pernah mendapatkan kata-kata tersebut. Dan dia bermaksud bilang begini:

"GA USAH PADA NUNDUK!"

dan sama sekali bukan:

"Maaf, bisa tolong agar tidak menundukkan kepala?"

Paham kan perbedaannya?

...

Ok. Mungkin, gue yang emang agak kurang gaul.

Tetapi gue cuma mau bilang kepada kalian semua para anak (yang mengaku) gaul, jangan gunakan kata itu kepada semua orang. Bukan maksud gue untuk melarang kalian, tetapi maksudnya, gunakan kata-kata yang seperti itu hanya kepada mereka yang sudah mengerti artinya.

Kenapa?

Biar ngga salah pengertian. Well, gue tau kalau penggunaannya bukan untuk sinis atau maksa dan ngga ada unsur kedengkiannya (kecuali bagi mereka yang memang ingin frontal/memaksa), tetapi coba deh pikirin dengan baik, gue tau kalian bisa kalau sistem syaraf kalian bukan tangga-tali:

"APAKAH SEMUA ORANG SELALU MENGERTI DAN SEPEMIKIRAN DENGAN LO?"

Gue yakin kalo lo mau berpikir sejenak, lo bakalan nyadar (kecuali yang sistem syarafnya tangga-tali). Well, gue bukannya ngecap kalau semua yang menggunakan kata-kata tersebut adalah jelek (bukan fisik, so don't need to LOL). Tetapi hendaknya kata-kata tersebut digunakan pada tempatnya. Jangan kita sesumbar dalam berkata-kata. Sebab semua orang itu berbeda. Kita semua memiliki ideologi dan pola pikir yang berbeda-beda.

So hendaknya jangan sesekali menanggap bahwa: "Apa yang gue anggep bener, adalah bener bagi semua orang.". Sebab itu akan menimbulkan konflik di antar individu maupun dengan kelompok. Banyak loh yang konflik hanya karena kesalahpahaman yang sebenernya sepele banget, tetapi karena salah paham, berantem deh. Bacok-bacokan. Nyebut-nyebut nama Tuhan dengan sembarangan (ini ga cuma buat 1 agama, tapi bagi semua agama. Soalnya hampir semua orang beragama melakukan ini). Dosa deh. Masuk neraka deh. Disiksa deh.

Akhir dari semuanya gue cuma mau bilang: "Gunakan kata yang tepat di saat dan tempat yang tepat". Karena kata-kata yang keluar dari mulut kita itu bukan hanya suara saja, tetapi merupakan sesuatu yang tajam. Walau maksud kita baik, tetapi orang lain bisa terluka karenanya. Karenanya, hati-hatilah dalam berucap.


That's all.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe