Selasa, 07 Juni 2011

Follow Me Back, dong~~~

Satu lagi cara nyari ketenaran.
Yang mengesampingkan strategi dan tata krama.

Ada FB, Twitter, dan Blog. Dan lainnya.

Masing-masing sebenernya digunakan untuk "mencari teman", ya ngaranna oge jejaring sosial. Tujuan awalnya (mungkin) memfasilitasi para manusia untuk memiliki teman (yang sebenernya manusia juga) di dunia maya atau membantu komunikasi antar manusia (atau siapalah yang menggunakan internet) lewat jaringan internet. Pada awalnya, kemungkinan besar orang-orang emang akan mencari temen dengan semangat. Mendapatkan teman di internet, lalu mungkin ada yang kopdar. Tiba-tiba jadi sahabat sejati ataupun pasangan hidup, sehidup-semati.

Lambat laun, orang bete juga dapet temen doang. Orang bete cuma bisa ngobrol doang. Akhirnya banyak orang yang sengaja ingin tenar di internet dengan cara yang serampangan (berbeda dengan mereka yang dengan beruntung / memang takdir bisa jadi terkenal / memang layak jadi terkenal). Hal ini dipicu juga oleh mereka-mereka yang sudah menjadi terkenal karena aktivitas mereka di dunia maya, ex: Raditya Dika, Bena Kribo, Pocong, dll.

Para masyarakat yang ternyata selain haus akan kekayaan dan kekuasaan, akhirnya haus juga akan ketenaran. Mereka melakukan berbagai hal, dengan semangat, tapi tanpa strategi yang cukup baik. Hanya mengandalkan semangat, hasrat, dan imajinasi yang terlalu muluk.

***


Apa sih yang sebenernya para manusia yang haus akan ketenaran itu lakukan demi ikut (-ikutan) jadi tenar?

Ehm.

Karena facebook emang ga pake pollow-pollowan, kali ini gue cuma mau bicarain tentang 2 benda. Satunya jejaring sosial, yaitu Twitter. Yang satu lagi adalah blog, yaitu Blogger.

Para pembaca yang mungkin terpaksa lahir sebagai seorang manusia, mungkin sudah tahu akan fenomena follow-followan. Sudah banyak juga sih orang yang ngebahas tentang hal ini, tapi gue pengen ngasih sudut pandang gue aja akan hal ini (beserta kata-kata kasar, dan sebagainya LOLOLOL).

Belum lama ini, atau mungkin udah agak lama, ada seseorang-entah-siapa berbicara kepadaku melalui chat di facebook. Sayang ga gue print screen waktu itu. Tanpa permisi dan tanpa basa-basi yang enak, dia cuma bilang "EH!!!!!!!!!!!! FOLLOW GUE BALIK DONG!!!!!!!!!!!!!!!!!! @********** NANTI GUE FOLLBACK DEHHHHHH!!!!". Bisa dilihat, orang tersebut merasa dirinya penting sekali. Karena gue pikir nih orang ngga ada bagus-bagusnya bagi gue, secara instan, seperti sebuah mesin penjawab telephone gue cuma nulis: "ngga ah". Kontan orang yang shock karena ketidakpentingan dirinya itu ditolak pun nanya: "KENAPAHH?!". "males", jawabku. Dan chattingan pun terhenti. Ehm, berhubung gue ngga nyebut nama, yahhh, ga usah repot-repot muncul dan ngerasa malu sendiri karena ngomelin gue jikalau anda, orang yang dimaksud di dalam paragraf ini merasa tersentil. Gue juga lupa siapa orangnya.

Selain di Twitter, di blog juga bisa ditemukan. Dalam chatbox yang kita tempelkan di sidebar atau entah dimana, juga dalam komentar. Biasanya orang-orang yang (tidak merasa) seperti itu cuma nulis: "Hai apa kabar, follow aku.". Capek-capek kami, para penulis blog menulis panjang-panjang. Postingan blog kami cuma jadi tempat orang numpang tenar tanpa dibaca. Bukan kami gila komentar panjang atau gila jumlah pembaca, tapi kami hanya ingin tulisan ini yah, setidaknya dibaca sedikit. Seenggaknya ga cuma jadi jalan aspal bagi mereka yang numpang lewat ingin tenar.

Beberapa kalian yang tingkat emosi dan kecerdasannya mungkin setingkat dengan orang yang seperti itu atau sedikit ditinggi-tinggikan walau percuma karena terlalu cetek otaknya, pasti berpikir kalau gue ini orangnya sombong atau tidak ramah, tidak tahu diri, ga tau terima kasih, ngga menghargai orang, ngga sopan dan lain sebagainya.

Ehm.

#1 Gue mulai dari Twitter.

Banyak orang yang merasa dirinya penting minta / maksa orang untuk memfollow twitternya. Hal ini kontan membuat orang-orang yang cerdas dalam memilih berpikir, "Apa pentingnya gue follow twitter si kancrut itu? Isinya kan sampah semua.". 

- Kesalahan pertama orang yang minta difollow adalah: menganggap kalau twitter itu sama dengan facebook ataupun friendster.

Yeap, dalam FB jika kita nge-add/di-add oleh seseorang, maka informasi dan postingan kita akan terlihat oleh kedua pihak. Kita dan orang itu. Ini berbeda dengan kondisi twitter yang hanya sepihak. Contohnya kita ngefollow orang. Kita bisa lihat tweet-tweet dari orang itu, namun orang itu ga akan bisa liat tweet-an kita di timelinenya. Karenanya banyak orang yang ingin difollowback.

- Kedua, orang ngga sadar untuk apa dia difollow atau memfollow

Menurut gue, ngefollow orang yang kita kenal adalah untuk tetap jalin persahabatan. Menurut gue, ngefollow orang terkenal atau akun penting lainnya adalah untuk kesenangan pribadi. Difollow sama orang yang dikenal, adalah agar tali persahabatan juga tetap terjaga. Lalu apa gunanya gue ngefollow orang yang ngga gue kenal, dan isi tweetnya ga ada yang begitu menarik atau isinya cuma Pointless Babble.

Banyak orang yang ingin difollback oleh orang terkenal, ya palingan kalau ga ingin lebih deket sama orang itu, yah palingan, pengen numpang tenar. Selain itu, orang banyak orang yang mau punya followers yang banyak, hanya agar jumlahnya wah. Mungkin dengan expectation tweetannya dia yang oh-so-bijak bisa di-ReTweet banyak followers, lalu akhirnya terkenal. Atau mungkin, jika followersnya banyak, mungkin orang itu punya kesenangan tersendiri, yap, ketenaran semu. Padahal dari sekian banyak followernya, palingan hanya segelintir yang kenal dia atau baca tweetan dia.

Karenanya, mereka yang pilih-pilih dalam memfollow akun twitter seseorang ngga mau timelinenya diisi sama celotehan tak berarti. Lebih baik memfollow sedikit daripada mata harus membaca tulisan yang ngga berarti.

#2 Tentang follow Blogger

Hampir sama, tapi kalau ini sebenernya lebih simple. Orang ingin difollow blognya, agar jadi terkenal.

Yap, menurut saya, kebanyakan para blogger ingin menjadi terkenal. Ingin ikut-ikutan jadi seperti Raditya Dika, Bena Kribo, Alit Susanto, juga Kak Supina, The Lady of Cancutopia. (Maap kak pina XD LOL). Yeap, bloggers pun berimajinasi, berharap bisa setenar mereka dan ingin menjadi seperti mereka. Ngga cuma sekedar imajinasi, mereka juga bertindak. Sebelum blogging, biasanya berpikir:

"Bagaimana, agar saya, bisa jadi, setenar Raditya Dika? Apa yang harus saya lakukan?"


Akhirnya banyak yang sadar kalau salah satu faktor yang membuat seorang blogger seperti Mas Raditya Dika menjadi terkenal adalah: memiliki banyak pembaca. Akhirnya banyak bloggers yang berburu follower kemana-mana.

Mereka blog walking, dan selalu meninggalkan jejak dengan menuliskan "follow me" beserta URL blog masing-masing.

Tenar, memang tidak masalah. Tenar, emang hak semua orang. Lalu, kenapa gue mempermasalahkan follow blog?

Wahai para blogwalkers yang tujuannya cuma biar blognya di-follow, ketahuilah beberapa hal berikut:

  • Jika anda memberikan suatu komentar pada postingan seseorang, dan anda hanya menaruh "Bagus. Follow me http://*****.blogspot.com/", maka ketahuilah bahwa sang penulis (terutama yang ga selabil abg zaman sekarang) merasa bahwa komentar anda itu, ngga niat. Penulis akan berpikir secara instan bahwa anda, sang penulis komentar yang demikian, sama sekali ngga membaca tulisannya. Maka, sang penulis pun tak akan berniat mampir ke blog anda.
  • Jika anda ingin di-follow seseorang, ketahuilah bahwa orang-orang hanya ingin membaca tulisan yang berkualitas. Jangan sampai anda memiliki followers yang banyak, namun tulisan anda sama sekali tidak berkualitas atau anda hanya meng-copy-paste tulisan orang lain yang sudah dicopy banyak bloggers lainnya. Anda tak akan bisa tenar tanpa tulisan yang berkualitas.
  • Selera orang beda-beda, ngga mungkin orang mau dipaksa baca tulisan yang ngga sesuai dengan selera.
  • Blog bukanlah seperti twitter atau facebook, yang isinya postingan singkat yang bisa dibaca dan dipilah secara cepat, dimana anda menulis tanpa berpikir panjang, lalu diberi komentar oleh orang lain.
  • Apa gunanya punya banyak followers kalo ternyata ngga ada yang baca postingan lo?!

***

Gini aja deh, kepada kita semua. Jika ingin akun twitter dan blognya di follow, gunakan sedikit sopan-santun. Jalin dulu sedikit persahabatan, lalu baru minta difollow. Jangan jadi seperti kucing yang suka nyelonong boker di rumah orang. Gunakanlah sedikit taktik dan sopan santun untuk mendapatkan followers. Jangan kebelet pengen tenar. Selain itu, perhatikan juga kualitas tweet dan entri blog kita, apakah sudah layak untuk membawa kita kepada ketenaran? Apakah sudah layak untuk dibaca orang banyak?

Ehm.

Karenanya, sahabat-sahabat saya yang hatinya baik dan selalu dimuliakan Tuhan dalam hidupnya, jagalah terlebih dulu kualitas dirimu dan layakkanlah dirimu untuk menjadi orang terkenal sebelum menjadi orang yang terkenal.


That's all.

11 komentar:

  1. "apa gunanya banyak followers kalo ternyata ngaa ada yang baca postingan lo ?"

    kutipan paling mantaph dari postingan kali ini ^^v

    #nice
    #jadiingatmasaababil

    BalasHapus
  2. kebanyakan orang minta di follow biar 'keliatan' tenar. #soktau
    padahal tenar kagak dibawa sampe mati. @.@

    BalasHapus
  3. bener banget ! iya kalo semua yang mereka tulis itu bagus (baik tweets ataupun posting blog) , tp kalo yang mereka tulis cuma nyampah ya untuk apa difollow. lagian follow-unfollow juga hak kita kan? terserah kita dong mau follow punya siapa. minta follback mah boleh, tp sadar dulu kita itu bermutu atau nggak, nyampah atau nggak, atau memang layak atau nggak utk difollback. semua kembali ke hak kita sebagai yang punya akun <--- (curhatan org yg sering diminta follback ditwitter)

    BalasHapus
  4. eh gile nama gue ampe dibawa hueaheha :))

    setuju banget dek! gue juga paling sebel sama orang yang selalu minta di polbek. tanpa mereka minta pun gue bisa aje ngepolbek, ya tapi gak langsung jebret juga kale, ada prosesnya tersendiri :P

    ya palingan kalo ada yg minta polbek gue diemin aje lah.... bodo amat mau di unpolow juga. lo gue end aje -_____________-'

    BalasHapus
  5. intinya...lebih baik blog gak memandang desain ato beharap follow ato koment...tapi, isi blog tersebut kreatif, bagus, serta bermutu...soal koment2an atao follow2an..ntar datang sendiri karena isinya sepeti yg saya katakan tadi di atas. lihat blog si raditya dika...dia gak mau masang komentar di bagian postnya :-)

    BalasHapus
  6. yah, tadi saya udah nulis komen panjang lebar... Sial... kok ngilang gitu aja ya??
    ya udah lah... ni komen saya yang kedua mas...
    Betul tuh mas, malas banget kalo tiba-tiba di minta "Folbek ding"... Buat hari makin panas aja...
    #BukaKulkas..
    Makan pepaya nih mas,,, mau???
    hhhhehehehe, bercanda mas...

    BalasHapus
  7. Aku bukan tipe orang yang terlalu 'sensitif' sama orang yang minta follow back.. Bahkan di twitter, aku sering minta followback (sama orang yang dikenal dan bebeerapa orang yang sama2 suka menulis dan Taylor Swift)

    Tiap orang punya pandangan beda, dan itu sah2 saja... Aku selalu melayani temen2 yg minta followback, tp kalo caaranya kayak yg diatas..., hahaha nggak akan saya follow back!!
    di twitter juga saya liat, kalo aktif dan tweetnya nggak penuh sama minta follow back, aku follow back, meskipun ga kenal..

    BalasHapus
  8. paling kesel ama orang yang sengaja follow kita,abis itu bilang "gue udah follow, folback ya" diiih sape lo?! -___-"
    anw,dulu blog gue pernah dihina juga gara2 masalah follow-mwmfollow =.=

    BalasHapus
  9. Pernah nih ngalamin kayak gini di blog sama twitter. Tapi twitter lebih parah. Ada yang minta follow sampe berkali-kali, nggak di follback eh malah marah2. Langsung block aja :)) #jahat

    BalasHapus
  10. hahaha setuju banget. orang yg cuma bilang 'bagus. follow gue di **&*8*&(' itu bikin males kunjungan balik -___-

    BalasHapus
  11. SUKA BANGET SAMA POSTINGAN LO YANG INI HAHAHAHA! hidup nyinyiiirrr!

    btw, polbek blog gue ya :3 *plak*

    BalasHapus

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe