Kamis, 09 Juni 2011

Where is my laugh?

Dampak mengeram di rumah tanpa ada yang bisa diajak tertawa seperti biasa.
Mengerikan, namun cukup normal.


Semenjak tiada lagi kegiatan yang teratur di SMA, tiba-tiba jumlah teman saya menciut. Dari banyak jadi sedikit. Dari ramai jadi sepi. Dari ada jadi hilang. Atau memang saya sedari awal tiada punya teman satupun.

Gue cuma bisa chattingan dengan para manusia yang direpresentasikan oleh akun facebook dan twitter mereka. Selain daripada internetan, gue cuma bisa smsan sama someone dan Night. Sekedar mengusir rasa bosan yang menjadi-jadi. Gue cuma bisa ngeliat orang-orang pada gathering, berkumpul lagi, seneng-seneng, ketawa bersama. Dan teu aya nu ngajak urang. Akhirnya, karena terlalu terbiasa, ada sesuatu yang hilang dari diri gue:

Sense of Humor.

Singkatnya, gue udah ga bisa jadi orang lucu lagi atau bahkan menertawakan sebuah lelucon. Berasa beneran jadi Nobody, ga bisa ngerasain rasa lucu dengan sepenuhnya. Kalaupun di twitter, facebook, dan sms gue terlihat ketawa dengan tulisan "LOL", itu pun sama sekali ga kerasa lucu. Sama sekali, ngga. Gue cuma nulis demikian karena seinget gue, dulu - saat gue masih bisa ketawa - gue akan menertawakan hal yang gue liat tersebut. Yah, daripada gue beneran mati, mendingan pura-pura ketawa aja.

Berbagai hal sering gue coba. Cari video lucu, cari tulisan lucu, cari cewe lucu, dan nonton film lucu. Tapi ngga ada hasilnya. OVJ yang bisa bikin terpingkal-pingkal aja udah ga mempan.

Ternyata hal ini berdampak juga kepada blog gue. Gue aja lupa, kapan terakhir gue memposting sesuatu yang bisa ditertawakan. Sekarang yang gue baca, semuanya oh-so-serius kabeh.

Ugh.

Apakah, ini akan permanen? Gue jadi orang yang membosankan sampai mati? Mati dalam kebosanan gara-gara ga bisa ketawa?

Kayanya iya. Hah, tewaslah daku dalam keadaan yang seperti ini.

Kemanakah hei, kau, tawaku?


That's all.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe