Kamis, 30 Juni 2011

Mingling Words IX

Setelah sekian lama galau.
Akhirnya gado-gado lagi.

Tada, akhirnya Mingling Word Edition lagi.

Bagi yang belon tau, Mingling Words ini bakalan campur aduk tanpa peraturan yang jelas. Istilahnya, isinya disesuaikan dengan kegalauan si penulis. Well, karena gue benci formalities, kita mulai aja.

***

Ehm.

Gue awali dengan sejumput ucapan selamat bagi para 'teman-teman' yang udah lolos SNMPTN Tertulis. Semoga kalian semua merasa 'puas' dengan hasil yang kalian capai. Dan kepada 'teman-teman' yang belum beruntung, silakan coba lagi. Kalian pasti bakalan sukses kalo terus berusaha. Terutama kalau berhasil.

Yeap, akhir-akhir ini memang banyak yang ngebacot tentang SNMPTN. Mengapa? Karena pengumuman SNMPTN baru keluar kemarin. Yeah, ini menciptakan euforia tersendiri bagi para penikmatnya, sehingga menciptakan Capslock Day hari kedua.

Ehm. 
Ini jauh berbeda dengan saat pengumuman SNMPTN Undangan. Pada saat hasil SNMPTN Undangan, para penikmatnya diminta untuk tidak begitu bahagia. Ini semata-mata untuk menciptakan perdamaian di hati mereka yang belum beruntung pada kala itu. Para penikmat hasil SNMPTN Undangan pun memutuskan untuk tidak terlalu berteriak. Tapi sekarang, mereka yang boleh menikmati hasil SNMPTN Tertulis ini, gembira riang sekali. Sampai berkali-kali bikin status ataupun tweet dengan lampu Capslock yang menyala-nyala. Lalu, akhirnya ini membuat mereka yang masih harus berjuang pun merasa sedikit sakit.

Menurut pengamatan saya yang masih harus dikoreksi, biasanya yang pake Capslock ini adalah mereka yang meminta para penikmat SNMPTN Undangan untuk diam. Heran.

***

Well, akhir-akhir ini (sepertinya) langit Jabodetabek sedang tidak memakai pembalut yang bersayap. Buktinya setiap siang menjelang sore, tanda-tanda langit lagi tembus bisa terlihat. Orang-orang mulai berlarian, menyelamatkan jemuran, ramai-ramai bikin status atau tweet tentang hujan. Dan lainnya.

Well, gue sih cukup bersyukur dengan hujan ini. Sebab kamar gue yang pengap bisa adem ayem, walaupun pada akhirnya gue harus berhenti internetan pada saat Thor, Zeus, dan Ramuh mulai check sound dan ngatur lighting panggung. Gue pun melengos, matiin modem, lalu tiduran, bengong dengan wajah menghadap keluar jendela. Tapi pada saat gue bengong natap hujan, tiap tetesnya seolah merefleksikan memori yang rindu untuk dikenang. Akhirnya gue pun ngenes, tiduran di spring bed yang udah rada rusak.

Yeah. Untuk sesaat gue cuma bisa mendengar suara hujan. Ngga, gue ga budek partial. Yap, pikiran gue melayang. Gue inget banget di saat gue stay at SMP siang-siang, waktu itu hujan, gue bolak-balik ke ruang guru buat nganterin guru pake payung gue. Gue inget ada air ngalir dari lantai dua di SMA gue, gue pun ngerasa terjebak gara-gara lapangan udah bisa dijadiin pemancingan.

Dan semuanya. Kenangan-kenangan lain yang ga bisa disampaikan satu persatu itu pun disampaikan oleh hujan ke permukaan otak gue.

#Nowplaying: Final Distance- Utada Hikaru
#ngenesgara2LDR.

***

Oke, mungkin ini rada oh-so-tahu, tapi gue cuma mau menyampaikan pendapat gue aja.

Well, selama ini para TKI banyak banget kan yang katanye dan buktinye disiksa sama majikannya. Banyak juga TKI yang harus rela menderita di negeri orang. Dan banyak hal menyedihkan lainnya tentang TKI. Walau demikian, masih banyak saja orang yang ingin jadi TKI.

Nah, mungkin saya salah. Tapi menurut pengamatan saya yang masih harus diperbaiki, selama ini TKI-TKI yang memiliki cerita sedih semuanya bisa ditebak. Ya, bisa ditebak mereka tuh dikirimnya kemana. Mengapa demikian? Sebab menurut pengamatan saya yang masih harus diperbaiki, hanya TKI yang dikirim ke negara-negara yang itu-itu aja yang selama ini banyak menyumbangkan cerita memilukan kepada kita semua. Kalo ngga negara ini, ya yang itu, kalo ga dua-duanya, yang satu lagi.

Jika demikian. Mengapa kita tidak mengirim TKI kita ke negara lain yang bisa menjamin keselamatan dan kesejahteraan TKI kita? Well, mungkin di negara-negara aman tersebut permintaan TKI tidak setinggi di negara-negara lain, namun jika kita masih setia sama pembukaan UUD 1945, seharusnya kita lebih mengutamakan kesejahteraan TKI dulu dong.

CMIIW

***

Yang terakhir.

Oke, ini aneh. Tapi mungkin ada yang mengalaminya juga.

 Shazam!

Yeah. Gue udah 10 menit login dan tiba-tiba saat gue ganti page, lamannya jadi kaya begono. Alhasil gue harus diem aja. Direfresh pun ga jalan-jalan. Akhirnya gue reset komputer gue. Eh, pas nyalain masih begono juge. Tapi akhirnya facebook gue udah putus dari pacarnya dan kembali available buat gue

***

Oke, akhirnya postingan ga penting ini berhenti. Gue ngerasa ga enak kalo kebanyakan curcol. Why? Orang-orang maunya nyurcol tapi ga mau dicurcolin. Ah, hidup memang terlalu adil. Well, gue pengen nonton sinetron dulu, ciao.


That's all.

P.S: Gue ga suka nonton sinetron, gue cuma nemenin nyokap nonton aje :p

2 komentar:

  1. Berasa kayak baca berita 60 detik.. :P

    BalasHapus
  2. Widih.. banyak banget yang dibahas mas stevan.. itu menunjukan keluasan ilmunya sampean..

    BalasHapus

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe