Sabtu, 13 September 2014

#SADUDI: Kemah Diupgrade Jadi Villa

Minggu kemarin - 6 & 7 September 2014 - KK ngadain nginep bareng!
Kali ini di Bandung!



Dari sekitar bulan-bulan sebelumnya, KK Bandung mengadakan #SADUDI, entah apa singkatannya, acara kemping bareng di perkemahan Cikole. But, karena sesuatu yang unfortunate, kami tida jadi kemping.

Sempet bingung akan tiket kereta yang sudah dipesen, karena gua pikir acaranya bakalan batal. Well, biar ga mubazir, tadinya sih berencana ngebolang di sekitar Bandung - tanpa tahu mau nginep dimana ( ;_;). Tapi akhirnya secercah harapan masih bersinar, kami #SADUDI dilanjutkan di villa.

5 September 2014
Meski acaranya tanggal 6, gua udah harus siap dari tanggal 5.

Gua nginep di rumah mimin kita tercinta, Ka Pina, buat berangkat bareng ke stasiun Gambir. Kenapa sampai menginap? Karena menurut mitos yang beredar, keretanya bakal berangkat jam 06.45 WIB.

Perjalanan ke rumah ka Pina agak sengsara. Ini dikarenakan oleh cuaca dan kendaraan yang keduanya scumbag abis. Pertama, cuaca di Bogor hingga sebagian Jakarta masih hujan deras. Gua yang udah bawa barang berat pun enggan bawa payung. Karena agak teuing, gua berangkat dengan harapan bahwa hujannya akan berbaik hati.

Kedua, bis APTB Cibinong - Grogol, yang nota bene harusnya bergerak dari CIBINONG ke GROGOL malah menjadi CIBINONG - PASAR REBO. Abangnya bilang karena udah malam, sehingga bisnya mau pulang ke poolnya yang entah di mana, KAYA ANGKOT. Banyak penumpang yang ngga dikasih tahu dan masih saja ditagih dengan biaya 'normal' Rp 12.000. Apaan jarak makin deket ongkos tetep mahal.

Akhirnya penumpang pun dijanjikan akan diturunkan di halte TJ Pasar Rebo. Karena APTB, kami pikir akan turun di HALTE. Namun kenyataannya, DI LUAR HALTE. HARUS BAYAR LAGI BUAT NAIK TJ.

Akhirnya gua buru-buru aja naik TJ karena gerimis. Well, perjalanan ke Grogol yang diawali dengan sakit hati pun agak menyiksa. Dari Pasar Rebo ke Cawang UKI pun lelet abis. Padahal kalo dicek di Google Maps, jaraknya ga gitu jauh. Entah kenapa TJ dengan jalur yang kosong jalannya lelet banget. Entah karena hujan atau apa.

Setelah itu gua transit di Cawang UKI - dan nunggu TJ arah Grogol dengan agak lama. Kemudian perjalanan ke arah Grogol pun somehow jadi sangat lama. Entah karena hujan atau banyak kendaraan yang nyerobot masuk jalur busway.

--- better skip the journey to Grogol to avoid more rants ---

Sampe di rumah ka Pina, daku ceneng abis. Langsung jalan lagi beli nasi goreng sama ka Pina, meski akhrinya gua cuma bisa beli kwetiaw super pedes gara-gara abangnya kehabisan nasi. Kemudian menambah resiko diabetes dengan mengonsumsi martabak Toblerone dan keju yang dibeli om Adi, hasil bujukan candaan sepupunya ka Pina. Kemudian tidur pulas.

Perut kenyang, hatipun senang.


6 September 2014
Kami bertiga - ka Pina, om Adi, dan gua - berangkat ke Gambir sekitar jam 6 kurang karena ada gangguan dengan taksi yang sudah dipesan.

Eh, sampe Gambir... keretanya terlambat :"(

Ternyata bukan jam 6:45 WIB, tapi 6:45 WIT. :"(

Sampe di Bandung sekitar jam 11 lewat, kemudian ke terminal Ledeng yang entar cara bacanya Ledeng atau Ledeng. Kemudian naik angkot ke villa!

...

Sampai di kompleks villa VIB, entah kenapa ada bau kentut di angkot. Dari sekian banyak orang yang mencium bau nista dan nestapa tersebut, cuma ka Pina yang ga nyium. Well, I am implying nothing at all~

Dan villanya pun kecil tapi lumayan asyik, pas banget buat 7 orang~~~

A definitely Dalek technology
Sampe di sana, kami taro tas dengan seenak perut dan kemudian ngecek sana-sini. Setelah puas ngencingin teritori masing-masing, kami jalan ke kompleks villa.

Btw, bukan promosi, VIB itu kompleks villa. Jadi ga kaya villa-villa di puncak yang banyak terisolir dan ceyem-ceyem. Makanya, pas jalan di sekeliling kompleks villa berasa lagi di perumahan. Makin ke atas, kastanya makin tinggi. Villanya makin bagus dan gede dan mahal, herew. :")

Di tengah padang selada dan kembang kol
KUCING!
Abis jalan-jalan dan bikin ka Pina agak ngambek, kita asup again ke villa.

Sore menjelang malam, kami mulai meracik makanan.
Judulnya sih, "omelet", tapi nyatanya malah telor - mie. Bener-bener mie rebus dicampur telor terus digoreng...

Penderitaan omelet belum berakhir di situ, kita malah shooting dadakan parodi mastercep. Shootingnya pun memakan waktu lebih lama ketimbang masak + menyantapnya. Om Yono pun metik selada dan menamakannya "Omelet Selada Stolen". Demi Wellington, maafkan hambamu ini ya Tuhan... Kami masih ingat kok banyak sodara kami yang belum makan hari itu :"(

Praying in the middle of darkness and cold

Akhirnya makanan itu kita abandon sampai abis sholat Isya. Eh, abis sholat pun masih pada mau mandi dulu - kecuali bang Farid. Makanannya dianggurin abis.

...

Setelah makan, malah pada sibuk nonton TV...
Jauh-jauh pergi ke Bandung dan bayar 220k cuma buat nonton TV, apaan :")


7 September 2014
Hufzah, subuh-subuh pun daku menyadari bahwa Bandung dingin abis. I was also betrayed by my jeans. Niatnya menghangatkan kaki, eh malah menyiksa kaki. Pada subuh itu gua belajar bahwa celana jeans hobi nyerep dingin. Gua pun keliling cari selimut tapi sudah dirampok oleh masing-masing orang. Yang ikhlas ga kebagian selimut cuma gua sama bang Farid

Yekali gua merangsek masuk ke bawah selimut yang dipake cowok :"

Akhirnya gua tetep lanjutin tidur sambil melawan dingin.

Tapi itu semua berakhir saat menjelang fajar, di mana kapina sedang tilpunan dan kemudian buka pintu luar... Doi segera tutup pintu dan bilang ke gua "Gua barusan buka pintu, dan ada suara cewek ketawa dari villa sebelah, makanya gua tutup lagi."

Njir.

FYI, meski kami ada di kompleks villa, ga berarti semua villanya berpenghuni ada yang lagi nyewa. Di sekeliling villa kami, yang ada cuma kegelapan :"). Di sebelah kanan adanya villa yang udah dibongkar mirip rumah kosong, di sebelah kiri cuma ladang selada, di depan villa... cuma ada villa kosong...

...usaha merasionalkan segala hal menakutkan agak percuma karena yang denger bukan cuma ka Pina. Gua ga bisa tidur lagi...

...

GAEEEEEEEEEEEEEE!!!

Paginya, setelah sebagian pada bangun, rencananya bakal ada olahraga. Which sayangnya, tidak ada, herew. Kami akhirnya jalan bentar ke depan villa buat olahraga. Dan kemudian balik lagi ke villa. Meanwhile gua sama Ayu jalan agak lebih jauh lagi buat ke Saung Gowes, mau nyewa sepeda. Dan setelah jalan sangat jauh dan menanjak, tempat yang tertera di dalam peta itu nihil... bahkan petugas yang ditanyain pun ga tau itu tempat apaan. FGS.

Makin ke atas pemandangan makin bagus


Akhirnya balik ke villa dengan betis six-packs.

Kemudian masak lagi: nasi goreng + telor + sosis buat sarapan, dan seperti biasa, abis dimasak ga ada yang gubris...

...

Menjelang siang, pada siap-siap buat log out dari villa. Satu-satu mulai mandi, kecuali bang Farid. Sembari nunggu siang menjelang, om Yono sama Bayu bikin pisang bakar dengan keju yang overwhelming. Nampak seperti bongkahan diabetes.

Setelah pisang, sosis-sosis pun dibelek dan dibakar pula.

Entah berapa banyak sosis yang dibakar dan kemudian dikasih sambel. Meanwhile bang Farid malah tambahin susu kental manis. Well, entah dia mau eksperimen atau kembali mengingat kenangan lama. Again, I am not implying anything here~

Entah kenapa, tema acara yang tadinya "Menyublim Dengan Alam", malah terasa seperti "Menjadi Primitif dan Barbar".

Setelah puas menghabisi sosis dan pisang, dan entah kenapa makanannya bersifat phallic sekali, kami membereskan barang bawaan kami. Sekaligus, kami membagi-bagi sisa bahan makanan seolah-olah kami merupakan penyamun yang baru saja selesai merampok villa sebelah.

Sampai angkotnya datang, bang Farid tidak mandi jua meski sudah banyak yang nyuruh. Mungkin insting sebagai anak kosan atau hutan di dalam dirinya terlalu besar mengalahkan konvensi sosial yang dinamai mandi.

Angkot pun bawa kami ke terminal Ledeng. Di sana, om Adi langsung ngincer tahu isi yang ada bom-nya. Ada yang normal dan ada yang pedes, dan yang pedes bisa bikin perut lo kepanasan a.k.a mules.

Kemudian setelah numpang ngobrol bentar di depan sebuah mini market, kami berpisah-pisah. Bang Farid sama Ayu ke terminal buat naik bis ke Leuwi Panjang, Bayu entah kemana, dan empat orang sisanya jalan ke Bandung Indah Plaza.

Di sana, ngopi-ngopi cantik nungguin sore hari karena kereta kami bertiga baru berangkat jam 19.50.

Setengah 6 sore pun kami berpisah dengan om Yono dan melanjutkan perjalanan ke Stasiun yang tidak sampai 5 menit. Kemudian, nunggu kereta datang dan berjalan.

...

Kereta menuju Jakarta kali ini jauh-jauh-jauh-jauh lebih cepat daripada saat berangkat kemarin. Goyang all the way. Gua yang selama ini oke-oke aja naik kendaraan darat pun mulai ngerasa mual dan ga bisa tidur gara-gara terlalu ingin muntah. But in the end, gua bisa tidur pulas meski cuma sebentar.

Gua bangun sebelum Stasiun Bekasi. Lalu, sekitar jam 10.30 malam, om Adi turun duluan di stasiun Manggarai. Sementara itu gua ikut nginep di rumahnya ka Pina karena besoknya masuk kuliah.


***

Well, itulah tentang #SADUDI yang gua alami kemarin. Meski tulisannya agak berantakan, tapi acaranya lumayan asyik. I want to do it again next time. (((o(^w^)o)))


That's all.

4 komentar:

  1. Tiap ada nama gue, gue selalu 'me gusta".

    ETAPI MANGSUNG MENGINGAT KENANGAN LAMA TEH APAH????

    BalasHapus
  2. ini ceritanya ringkes tapi semua kegiatan ada .. ceritanya hanya nginep di villa ya ?

    BalasHapus
  3. Dukung tim sepak bola jagoan anda, bermain bersama kami, banyak bonus menarik dan cashback hingga jutaan rupiah.

    Untuk info lebih jelasnya silahkan hubungi kami di:
    Ym: cs1_skorbet99@yahoo.com; cs2_skorbet99@yahoo.com; cs3_skorbet99@yahoo.com

    Pin bb: 2A84CB8A
    Line id: skorbet99
    Sms: +66929391685

    Terima Kasih

    BalasHapus

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe