Silakan baca.
source: wikipedia |
Horoskop soal Cancer periode Februari 2016:
- Jaga pernafasan, polusi dimana-mana ga baik buat keseimbangan
- Hindari makanan yang dibakar apalagi gosong karena ada zat karsinogeniknya
- Jika kamu sudah tidak nyaman dengan berat badan, perbanyak pergerakan
- Jangan lupa banyak makan sayur dan buah buat kesegaran tubuh
- Merokok tidak direkomendasikan
- Periksakan kesehatan sedini mungkin
Demikianlah beberapa hal yang perlu kalian perhatikan, bukan buat anak Cancer, tapi bagi kita sekalian yang bisa saja kena kanker yang bahasa Inggrisnya itu Cancer. Bagi kalian yang masih asing mengenai kanker, tenang, penyakit ini ngga secara otomatis nangkring di badan lo sementang elo zodiaknya Cancer.
...
Belum lama ini gua berkesempatan untuk mewawancarai seorang mba namanya Ines yang sayang sekali gua kaga tau nama lengkapnya siapa. Tetapi, mba Ines ini seorang cancer survivor (bahasa Indonesianya adalah penyintas kanker kalo elo nonton the 5th Wave di bioskop) dan seorang dengan pendidikan serta pekerjaan di bidang kesehatan yang lagi nangkring di Canberra. Lebih lengkap lagi, doski ikutan beberapa support group bagi para pasien kanker.
Sebagai awam, gua lumayan terkejut karena kata doi, penyebab kanker itu unknown alias tidak diketahui. Doi menambahkan, yang ada itu bukan cause of cancer melainkan risk factor(s). Kemudian, kalau kita nonton di pelem-pelem atau socmed, kita bisa liat ada orang kena kanker karena rokok, karena terpapar radiasi, ataupun karena katanya jajan mecin mulu. Meski demikian, ternyata orang kena kanker bisa disebabkan oleh beberapa faktor alias bukan faktor tunggal. Jadi, arti unknown adalah: sebuah kanker tumbuh karena adanya sumbangsih beberapa faktor.
Sementara itu, pada 2013, faktor resiko kanker tertinggi terhadap anak muda usia 15-24 tahun di Indonesia adalah kurang makan sayur dan buah. Hayolo. Menurut mba Ines, hal tersebut berhubungan dengan gaya hidup yang serba instan serta polusi yang ada dimana-mana. Apalagi, anak jaman sekarang mau gerak kalo gaul aja. Harus ada CFD baru pada gerak dan keringetan tuh di jalan.
Dari remaja, turun ke anak-anak.
Kalo gua ngecek lagi buletin yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan di semester 1 2015 yang kala itu bertepatan dengan peringatan hari kanker sedunia, ternyata ada sekitar 176k anak yang didiagnosis berkanker setiap tahunnya menurut Union for International Cancer Control (UICC). Kalo kata mba Ines, anak-anak kecil pada kena salah satunya gara-gara nyang namanya faktor keturunan.
Secara umum, ada 8,2 juta orang sedunia meninggal karena kanker, sekitar 13% jadi total jumlah kematian di seluruh dunia.
Miris?
Belum tentu.
PBB dan World Cancer Day dalam masing-masing situsnya menyatakan bahwa peringatan Hari Kanker 2016 ini akan bertemakan "We can. I can." Tema tersebut mengajak kita semua untuk saling mendukung. Mungkin kita akan segera mikir untuk ngedukung melalui donasi ataupun kunjungan untuk mendukung mental si penderita kanker.
Eits, mba Ines punya pendapat lain.
Sementara itu, pada 2013, faktor resiko kanker tertinggi terhadap anak muda usia 15-24 tahun di Indonesia adalah kurang makan sayur dan buah. Hayolo. Menurut mba Ines, hal tersebut berhubungan dengan gaya hidup yang serba instan serta polusi yang ada dimana-mana. Apalagi, anak jaman sekarang mau gerak kalo gaul aja. Harus ada CFD baru pada gerak dan keringetan tuh di jalan.
Dari remaja, turun ke anak-anak.
Kalo gua ngecek lagi buletin yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan di semester 1 2015 yang kala itu bertepatan dengan peringatan hari kanker sedunia, ternyata ada sekitar 176k anak yang didiagnosis berkanker setiap tahunnya menurut Union for International Cancer Control (UICC). Kalo kata mba Ines, anak-anak kecil pada kena salah satunya gara-gara nyang namanya faktor keturunan.
Secara umum, ada 8,2 juta orang sedunia meninggal karena kanker, sekitar 13% jadi total jumlah kematian di seluruh dunia.
Miris?
Belum tentu.
PBB dan World Cancer Day dalam masing-masing situsnya menyatakan bahwa peringatan Hari Kanker 2016 ini akan bertemakan "We can. I can." Tema tersebut mengajak kita semua untuk saling mendukung. Mungkin kita akan segera mikir untuk ngedukung melalui donasi ataupun kunjungan untuk mendukung mental si penderita kanker.
Eits, mba Ines punya pendapat lain.
Obat dan pengobatan kanker memang mahal serta orang kalo divonis kanker emang kebanyakan sedih. Namun, keduanya bukanlah segalanya. Salah satu yang bisa kita sajikan bagi kawan-kawan kita yang berkanker maupun tidak adalah informasi. Gua inget dosen gua ngomong pas yudisium bahwa kita udah masuk zaman informasi.
Information is power.
Kita sebisa mungkin menyediakan akses informasi bagi orang-orang, terutama yang menderita kanker. Berbagai hal mengenai kanker bisa kita pelajari dan bagi ke sekitar kita. Apalagi mungkin kalau kamu itu survivor, kamu bisa kasih tahu ke sahabat dengan kanker apa aja sih prosedur pas kamu lagi pengobatan.
Masih tentang informasi, ada hal menarik lainnya.
Mungkin kita sekarang lagi mikir, wah sebaiknya kita segera cepat-cepat periksa apakah kita punya kanker apa ngga. Mba Ines bilang, teknologi sekarang ini belum bisa sekonyong-konyong koder nemuin apakah kita kankeran apa kaga. Karena kanker itu dari sel kecil-kecil, jadi tumor, dan baru mengganas - susah dideteksi. Meski demikian, pemeriksaan sejak dini sangat penting. Makin cepat kita tahu, makin cepat kita diobati, makin murah biaya terapinya, makin ngga sakit terapinya, dan makin besar kesempatan kita untuk sembuh.
Inti dari tulisan semrawut ini adalah: jangan ragu untuk kepo.
Kepoin diri sendiri apakah gaya hidup kita udah sehat apa belon. Kepoin apakah kite beneran sehat apa kaga. Kepoin apa aja sih penyakit yang ada dan bagaimana kita bisa membantu meningkatkan harapan hidup orang berkanker. Abis kepo? Cek ricek infonya baru bagi-bagi ke teman-teman.
Tidak selamanya kepo itu sesat.
Seperti kalian yang hari gini masih kepo sama ramalan.
Selamat Hari Kanker Internasional dan Hari Kanker Anak Internasional.
That's all.
Saya kira cancer yang sampean maksud itu kangker, ternyata zodiak, hemm
BalasHapus