Selasa, 14 Desember 2010

Liberty for one's mind

Gue pikir, seseorang harus punya kemerdekaan.
Bahkan merdeka dari dirinya sendiri.

Well, emang ga ada hubungannya sama yang namanya masalah yang dibicarain banyak orang. Someone enslaved someone, or something like that. I am not talking about that now.

Maksud gue merdeka dari dirinya. Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya secara "sukarela" sedang dijajah oleh dirinya sendiri. Semua orang bisa bebas. Bahkan mereka yang sedang ditindas orang lain pun mampu untuk bebas. Hanya saja, kebanyakan orang-orang terus saja membiarkan dirinya terjajah dan merasakan kebebasan yang semu dan sementara. Rasa yang semu itu malah hanya membuat kita jatuh ke dalam ilusi yang kita buat sendiri, hingga akhirnya kita hancur sendiri.

Kare
Dari prinsip yang malah mengekang kita
Dari tindakan orang lain terhadap kita
Dari hidup kita yang terus menekan kita

Kenapa gue ngomongin ini?
Gue abis liat sebuah video.


Itu video episode Beethoven Virus.
Judul lagu yang lagi dimainin itu Libertango. Gue udah nyari di wikipedia katanya arti dari judul libertango tersebut adalah kemerdekaan sang pencipta musik tersebut (Astor Piazzola) dari lagu tango yang biasa dia buat.

Jeong Hee-Yeong adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki keinginan untuk tetap bermusik. Namun semenjak menikah ia tidak bisa bermusik lagi karena harus merawat mertuanya yang sakit-sakitan. Tapi kemudian dia pun memiliki kesempatan setelah mertuanya meninggal.

Dia seorang ibu biasa yang ngga pernah protes kepada siapapun.

Di keluarganya, sebagai ibu rumah tangga memang sudah menjadi kewajiban untuk melayani keluarganya. Hanya saja jasa-jasanya sering tidak dihargai, baik oleh suaminya ataupun anak-anaknya sendiri. Di dalam keluarganya, dia pun tidak terlalu diperhatikan. Hanya saja dia tidak sadar akan itu.

Ia pun mengikuti orkestra musik, tetapi permainan cello-nya diejek habis-habisan oleh sang konduktor. Bahkan sang konduktor orkestra tersebut, Maestro Kang mengatainya sebagai sepotong rongsokan. Karena kata-kata pahit tersebut, dia sempat keluar dari orkestra tersebut. Dia pun sempat 'menerima' keadaan. Dia pun merasa bahwa keluarga adalah tempat yang tepat baginya, namun ia salah. Akhirnya dia pun sadar bahwa selama ini jiwanya ga bebas.

Akhirnya pada suatu hari, ia pun tidak kuat lagi menahan kesedihannya. Dia pergi ke rumah Maestro Kang yang terkenal galak dan sadis dalam berkata-kata. Tanpa rasa takut, dalam keadaan mabuk ia pun marah-marah kepada Maestro Kang, ia meluapkan semua emosinya yang terpendam. Akhirnya sang konduktor pun memperbolehkan ia untuk masuk orkestra lagi. Malah ia diizinkan untuk bermain solo.

Saat ingin pergi untuk main di konser, dia dibawa paksa oleh suaminya untuk pulang. Sesaat ia sempat kembali menyerah, namun akhrinya dia sekuat tenaga kabur ke tempat konser. Pada saat dia sudah ada di panggung, suaminya pun muncul. Dia sempat takut, tapi dengan keinginan untuk merdeka, dia memainkan Libertango dengan penuh penghayatan. Suaminya pun akhirnya luluh saat melihat istrinya sedang bermain.



Well, itu salah satu episode dari Beethoven Virus.

Sebagai manusia, kita punya kemerdekaan atau kebebasan untuk diri sendiri.

Bagi yang merasa belum merdeka dari diri sendiri, gue sarankan untuk segera move on, jangan tunggu awakening. Lihat video itu, ibu itu berani berjuang demi kemerdekaan dirinya.

Soal ini, gue pengen merdeka dari kebosanan.
Gue ga mau peduli lagi dengan penilaian bodoh orang lain atas gue. Merekalah yang harus segera menyingkirkan diri mereka ke kehidupan mereka sendiri. Get outta o' my life! LOL

Well, karena gue udah ga tau mau nulis apa, so...


That's all

8 komentar:

  1. Manusia mana sih yang berfikiran tak ingin maju n berkembang...manusia yang move on itu berbuah sebuah kebahagian atas kepuasannya di dunia...itulah merdeka :)

    BalasHapus
  2. the most powerful enemy of human is himself :D

    salam kancut!

    BalasHapus
  3. Sama, gue juga pengin bebas dari tugas sekolah yg bikin diare otak. Pengin bebas dari bosen.Bebas dari tekanan. Kayanya harus nyari sesuatu yang asik nih :D

    BalasHapus
  4. tulisan yang sederhana tapi menginspirasi :)
    kl boleh nambahin, manusia juga suka terjajah sama pikirannya sendiri takut atau terbebani akan sesuatu di masa depan yang mungkin blm pasti akan terjadi, atau selalu terbayang masa lalu yang pastinya tidak kembali, padahal kita hidup hanya hari ini...hanya hari ini...masa depan belum pasti, kita cuma bisa bersiap2 dengan kejadian masa depan...masalah masa depan akan datang akan datang atau tidak, setidaknya kita sudah bersiap2...

    BalasHapus
  5. Terkadang kita memang tak menyadari jajahan diri kita sendiri yang kita rasakan. Hmmm kemerdakaan diri sendiri harus segera kita raih agar trek untuk ber-ekspresi jadi lebih lancar :))

    BalasHapus
  6. Habis baca postingan ini jadi teringat dua quotes dari Code Geass.

    "Manusia pada dasarnya ingin dikekang oleh sesuatu, baik itu pemerintah, agama, negara atau adat." (Charles zi Britannia)

    "Tapi memaksakan kehendak sendiri terhadap orang lain merupakan tindakan kejahatan" (Lelouch vi Britannia)


    Well, memang seseorang butuh kemerdekaan, bahkan untuk dirinya sendiri. Tapi menurut 'kebebasan' yang benar-benar nikmat itu ialah ketika ia melakukan hal yang ia inginkan dan tidak menyesali apapun hasil dari tindakannya tersebut, instead, dia merasa senang telah melakukan hal tersebut.

    BalasHapus
  7. ketakutan akan masa depan, biasanya didasari ini. lama-lama akan menimbulkan rasa tertekan yang berlebihan. great Data, reviewmu gampang dicerna dan pesannya nyampe.
    Btw, gue suka beethoven cello yang sonata dan tentunya piano fur elise. Dan semua karya-karyanya :))

    BalasHapus
  8. bener-bener siapa sih yang mau tertekan, padahal saat jadi diri sendiri itu yang paling nyaman,

    BalasHapus

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe