Rabu, 09 Februari 2011

Labil

Labil.
Sesuatu yang sedang pandemik di sebagian kalangan remaja.
Dan terkadang menjadi penyebab random.

Gejala labil pada remaja seringkali dikaitkan dengan ABG LABIL. Atau yang sering disingkat seenaknya jadi ABABIL. Bisa dilihat dari tayangan acara musik di TV. Kalo ada artis yang lagi manggung, mungkin ada yang sering denger lengkingan penonton. Terutama lengkingan cewek.

For Example:
Pada suatu acara di TV, ada artis/band/boyband/solois/penyanyi yang bakal nyanyi
Host: Bisakah anda semuanya, menebak siapa yang akan menyanyi berikut ini?
Ababils: (nama artis)!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Host: Baiklah, kita tampilkan! Ini dia, (nyebut nama artis)!
-Artisnya naik panggung-
Ababils: KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
-Artisnya mulai nyanyi-
Ababils: -teriak melengking lebih merusak telinga-

***

Yeah, labil adalah sesuatu yang ada di kelas gue. Nomor 2 sebelum galau. Emang, gejala labilnya anak-anak kelas gue agak mirip sama galau. Kalau galau, kadang seneng, tapi gampang banget nge-down. Sedangkan labil, yang tadinya nge-down, tiba-tiba riang gembira. Yang tadinya nangis atau cuma pundung, tiba-tiba melengking kegirangan gara-gara sesuatu, well yang sebenernya nggak terlihat. Alias imajinasi, ehm, fantasi kita. -_-a

Labil di sekolah, biasanya lebih mirip sama yang disebut random. Ngelakuin hal yang ngga jelas, dan mungkin tanpa tujuan. Kalaupun ada tujuannya, palingan cuma buat ketawa atau ngecengin orang. Lebih terlihat seperti mempermalukan diri sendiri di depan kelas, tanpa rasa malu. Harga diri, adalah nomor dua.

For example: 
Dony, pacarnya Faradhita. Di kelas, dia lagi pilek berat. Ada obat flu, tapi dia nunjukin dengan bangga kalo di obat itu ada anti depressan. Serta, gara-gara ngga ada tissue, dia pake kertas buat melap cairan hidungnya. -_-a

And, today's random phenomenon was Hashfi.
Entah, dia punya masalah apa. Tapi pas pelajaran TIK, yang well, agak boring, tiba-tiba dia pake plastik di kepalanya dia. Dan menyumbatkan 2 tissue di hidungnya. Sekilas, mirip pocong. Awalnya gue pikir kalo dia itu pengen banget ikutan acara cosplay. Tapi mungkin karena masih newbie tentang cosplay atau anime (serta karena budget ngga ada),  dia cuma bisa jadi pocong. Pocong cacat.


Persiapan

"Balada Hidup Tanpa Kasih Sayang", Sebuah Kisah Nyata Karya Somad
Kalau ada yang bikin cerita itu dan jadi bestseller, foto ini adalah sampul yang terbaik


Sampul Buku: "Akibat Tanpa Kasih Sayang"
Sequel buku "Balada Hidup Tanpa Kasih Sayang", Sebuah Kisah Nyata
Tiba-tiba gue inget pada sebuah tayangan di TV. Katanya di dunia ghaib ada lembaga kepemerintahannya. Dan terbesit di pikiran gue. Gimana kalo pocong-pocong pada nyalonin jadi presiden.

Mungkin kertas Pemilunya kan jadi seperti demikian:

Pocong Elegan VS Pocong Maniak

Dan ini foto hashfi lagi kampanye dengan esya, sang pelopor ke-absurd-an ini.
Terlihat sekali esya ingin bilang:
"Oh, god, may I punch his face once? Or two? Please"

Well, berhubung gue baru nyadar kalo gue masih ada tugas, gue hentikan tulisan absurd ini.

That's all.

5 komentar:

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe