Kamis, 19 Mei 2011

19 Mei 2011

Akhirnya penantian yang penuh rasa gundah berakhir jua
Namun hati ini tiada henti bergalau

Yap, akhirnya semuanya selesai.
Setelah sekian (yang tidak terlalu) lama, akhirnya gue mendapatkan kabar baik. Kabar baik mengenai beberapa hal. Hal yang ditunggu-tunggu oleh khalayak ramai, khususnya kaum pelajar.

Yap, pertama pada tanggal 16 Mei lalu, alias hari senin minggu ini, gue mendapatkan pengumuman hasil UN dan kelulusan. Sumpah demi apapun, walau orang-orang bilang, "Lo mah pasti lulus Dat.", gue ga bisa tenang sebelum mendapat hasil. Kebalikannya, malah orang-orang di sekitar gue ga terlihat takut menunggu hasil UN tersebut. Mereka malah terkesan santai dan malah banyak yang mulai liburan atau merencanakan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Mungkin, gue emang paranoid. Tapi akhirnya kekhawatiran gue itu sia-sia, sebab ternyata gue bisa lulus dengan nilai memuaskan. Untuk beberapa saat, gue bisa lega.

Keesokan harinya.
Pada pagi hari, sekitar jam 7 pagi, gue dapet kabar bahwa hasil SNMPTN Undangan akan diumumkan jam 19.00. Yap, gue yang lagi sarapan seadanya itu pun gemetar. Selama 12 jam, gue galau. Diapa-apain gue pasti marah. Gue ga mau disuruh-suruh. Gue diam, ngantuk, tapi ga bisa tidur. Alhasil, pada saat yang dinantikan, puji Tuhan, gue lulus seleksi. Yang harus gue lakukan hanya tinggal daftar ulang, well gue ga tau apa aja yang harus disiapin dan dimanakah gue harus mendaftar ulang. Email permintaan informasi tentang daftar ulang pun belum dibalas juga saat gue ngetik kalimat ini.

Well, seharusnya gue udah tenang sekarang. Tapi, tetap saja, sepertinya ada yang mengganjal di hati gue. Gue  sendiri ga tau apa yang mengganjal, hanya saja gue ngerasa kangen, khawatir, was-was, marah, sedih, galau, dan lainnya. Semua perasaan itu campur aduk. Gue kurang bisa konsen dalam ngapa-ngapain. Nulis postingan hari ini aja gue sambil mukul-mukul bantal. Ah, mungkin saya hanya kelelahan.

***

Terlepas dari semuanya itu, aktivitas gue akhir-akhir ini ga ada yang berguna. Kerjaan gue cuma internetan melulu setiap hari. Alhasil gue mati dalam kesepian dan kebosanan. Temen gue cuma komputer atau laptop, beserta modem yang terkadang lemotnya kebangetan. Yap, sepinya minta ampun. Teu aya nu smskeun urang, teu aya nu comment di pesbuk, jeung teu aya mention atawa RT di twitter urang. Ehm, okay sebenernya gue ga terlalu bisa bahasa Sunda. Tapi yang penting gue kesepian, butuh teman. Teman baik yang bisa diajak bicara. Diajak bicara dengan baik di tengah-tengah rasa sepi ini. Sial, tak bisa gue temukan. 

Semua sibuk, semua sibuk. Gue kesepian dan terus kesepian. Tiap detik dan menit dan jam, gue hanya bisa menghela nafas sekejap. Mengeluh dan berharap akan hilangnya rasa sepi yang mendunia terlalu lama di hati dan pikiran. Sial. Tak ada yang bisa kulakukan walau sudah kumainkan lagu ajojing yang menarik hati. Tetap tak ada yang bisa diajak tertawa. Ironisnya, kutangkap fakta bahwa mereka sedang tertawa di sana. Bersama-sama. Saat gue muncul, berhenti tertawa. Diam, diam, diam. Sepi.

Alhasil gue hanya bisa berpura-pura merasa bahagia dan tak kesepian disini.


That's all.

***

BONUS:


Disclaimer:
The video is NOT MINE, but is taken from YouTube and also it belongs to YouTube, or someone else.

1 komentar:

  1. waaahhh...terakhirnya kok kayak kurang bergairah gitu sih?.....semangaaaaaattt !!!!....

    ayoo....internetan gak `cuma` lho....itu sesuatu....ayooo semangattt !!!

    :)

    BalasHapus

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe