Minggu, 01 Mei 2011

Kenapa kita galau?

Lagi-lagi gue ngebahas salah satu kosakata yang udah agak common di kalangan anak muda
"Galau"


Galau.

Sebuah kata yang sering diucapkan (ataupun diketik) oleh anak muda yang sedang mengalami suatu masalah. Banyak banget anak muda yang ngomongin ke-galau-an-nya di mana-mana. Baik di sekolah, di angkot, ataupun di jejaring sosial manapun yang mereka miliki.

Sebenernya, apa sih yang bikin mereka galau?
Check this out:


I'm not kidding~~~

Hasilnya adalah:
6 dari 10 orang menjawab "CINTA".

Whoa.
Ternyata banyak juga anak muda yang galau karena cinta. Aih, aih. Tak salah jika banyak yang bilang:
"Cinta itu menyakitkan"
"Cinta itu kayak coklat: manis, tapi kadang pahit" (<<< biasanya yang pakai kata-kata ini adalah ABG labil)
"Hati-hati dengan cinta"
Dan sebagainya.

Ok. Hari ini gue mau ngebahas tentang Galau Karena Cinta.
Astaga, sepertinya gue oh-so-tahu banget tentang cinta. Karenanya gue umumkan kepada semua orang: GUE BUKAN EXPERT dalam cinta. Tetapi gue adalah orang yang sudah mengalami cinta. Karenanyalah gue (agak) berani untuk menulis entri yang satu ini.

Dan sebelum we go further.
Apa itu galau?

that is not mine, it is taken from here: http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php

Lalu, apa yang disebut dengan: Galau Karena Cinta?

Yah! Di KBBI ngga ada!!! T_T LMAO

Karenanya, gue mengartikannya sebagai demikian:

Mengalami gangguan dalam hati dan pikiran serta jiwa (sehingga tidak keruan) karena ada sesuatu yang disebabkan oleh cinta.


/whistle/

Ah, pasti kalian yang agak "newbie" buat galau-galauan ini ngga tau, bagaimana ciri-ciri orang galau yang bisa saja sedang berada di sekitar kita. Karenanya lihatlah apa yang dilakukan orang saat galau karena cinta di bawah ini:


Lihat tweet dari @hsvinside. itu membuktikan bahwa dia punya masalah -_-a



***

Guys.
Sekarang gue mau ngomong apa yang gue pikirkan.

Ok. Cemburu, disakitin, ataupun diputusin itu emang sakitnya ngga terkira. Gue sendiri sempet ngga bisa tidur berhari-hari dan ngerasain sakit yang mengganggu sampai berhari-hari. Gue jadi pendiem. Gue jadi ngga nafsu makan. Males ngapa-ngapain. Ngga bisa fokus setiap detiknya. Gue selalu ingin waktu berjalan lebih cepat, yeah, lebih cepat agar gue bisa makin cepat lupa dan sembuh dari penyebab galau.

Semenjak saat itu. Gue jadi agak sering nonton FTV. Yah, setidaknya FTV yang ceritanya itu senasib dengan diri gue saat galau pada waktu itu. Tiap ada adegan yang ngenesnya, gue ikutan ngenes. Tadinya udah sempet lupa dan sedikit sembuh, akhirnya kambuh lagi. Lalu gue sering banget ngedengerin lagu galau. Berkali-kali. Terus mengulangi lagu yang sama sampai berjam-jam. Sampai gue sendiri ngga ngedengerin lagu tersebut.

Gue juga jadi males disuruh-suruh. Karena di saat gue butuh waktu tenang untuk melewati galau, gue ngga mau diganggu dengan kehadiran orang lain yang ngga banyak membantu. Sebelum tidur pun, gue berdoa lebih lama. Tiba-tiba curcol sama Tuhan sampai berpuluh-puluh menit.

Mungkin beberapa dari kalian yang membaca entri ini ada yang mengalaminya juga.

Gue mau saranin ke kalian.
Jangan terlalu lama diam dalam kegalauan karena itu akan memakan kalian. Sifat kalian akan berubah, dan ngga sedikit loh korban kegalauan melakukan berbagai penyimpangan. Nyobain rokok, alkohol, drugs, atau bahkan free-sex.

Karenanya sobat.
Saat galau, gue tahu, kita sering banget nambah-nambahin yang ngga perlu dalam pikiran kita sehingga kita makin ngerasa sedih. Kita berpikir "Kok tega-teganya sih?" "Semoga itu bohong" "Kok ini terjadi pada gue sih?" "Gue ngga kuat" "APA???!!!!". Itulah yang dinamakan dengan mengasihani diri sendiri. Dan kita sebenernya ngga perlu melakukan itu.

Berhentilah mengasihani diri sendiri. Berhentilah mengharapkan sesuatu yang imajinatif. Sebab itu semua hanya akan menyakiti hati kita sendiri. Dan saat itu juga, banyak iblis yang suka mengintai dan memanfaatkan kesempatan tersebut.

Ayo kita tinggalkan kegalauan kita. Kita lakukan kegiatan-kegiatan positif yang bisa membuat kita ceria kembali. FYI kalau lagi galau, jangan pergi sendirian. Setidaknya saat galau, kita pasti butuh seseorang yang mampu menghibur diri kita. Entah itu keluarga, sahabat, mungkin juga tukang bakso langganan kita. Atau, seseorang yang ternyata mencintai kita lebih dari orang yang kita sukai.

Juga kalau berdoa. Jangan imajinatif. Minta Tuhan supaya kita bisa menerima keadaan dan bisa terlepas dari belenggu kegalauan. Juga minta perlindungan agar iblis ngga sempet main saat kita lagi berenang melewati lautan kegalauan ini.

Dengan begitu. Kita akan kembali ceria dan teralihkan dari kegalauan yang ngga jelas. Dan iblis pun ngga akan sempat bertindak.

Sampai akhirnya kita pun bisa berkata "Kenapa kita galau? Ngga perlu tuh.".


That's all

6 komentar:

  1. setuju beeeuuuudddd dat! *kasih kue ulang tahun*

    BalasHapus
  2. galau tuh kadang enak...kalau dilampiaskan...hahaaaa...

    BalasHapus
  3. kalau menurut gua galau kebanyakan adalah indikator belum dewasanya cara pikir seseorang, galau wajar asal jangan kebanyakan (baca: kelamaan)

    salam saya

    BalasHapus
  4. menurut gue, kayanya kata GALAU mulai booming pas twitter lagi booming2nya juga. nyadar gak sih? sebelom punya twitter gue gak pernah tuh ngomong galau. coba sekarang... sering banget -_-

    BalasHapus

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe