Well, walau ngga penting, sebenernya darimanakah gue?
Semua dimulai dari jam 10 pagi hari ini.
Gue numpang bokap sampe gereja, lalu setelah minta uang tambahan, gue pergi ke bogor. Gue naik sebuah angkot yang membawa gue sampai di pasar anyar.
Sesampainya di pasar anyar gue nyari jalan ke stasiun kota Bogor. Setelah menemukan stasiun, gue menunggu sesorang di depan Taman Topi. Setelah 49 menit lama menunggu, akhirnya gue ketemu seseorang. Yeah, gue akan melakukan suatu aktivitas yang disebut sebagai jalan-jalan bersama dia dan teman-temannya.
Setelah kami berkumpul, kami pergi ke BTM.
Sampai di sana sebenarnya hendak menonton sebuah film yang belum ditentukan di sebuah bioskop yang ada di lantai puncak, well gue lupa nama bioskopnya. Setelah sekitar 20 menit berdiskusi, dikarenakan banyak sebab akhirnya kami membatalkan acara nonton film.
Lalu kami makan di sebuah counter fast food.
Gue pesen paket makanan yang sama dengan orang itu, dan duduk semeja. Sambil makan, kami mengobrol tentang beberapa hal. Dari mulai sekolah kami hingga tentang struggle untuk masuk ke perguruan tinggi. Kami mengobrol sampai makanan gue habis, karena dia tidak menghabiskan makanannya karena beberapa sebab. Setelah cuci tangan, kami pergi dari situ.
Akhirnya, kami berpisah dengan teman-temanya. Mereka bertiga, dan gue hanya berdua saja.
Karena ini kali pertamanya gue untuk melakukan ini, so gue agak awkward dan kikuk. Gue pun bingung harus ngapain, kemana, dan ngomong apa. Karenanya kami berdua jalan-jalan kesana kemari. Gue nungguin dia beli sebuah baju tidur. Dan sampai akhirnya kami membeli sesuatu yang masih dirahasiakan nama ataupun segala tetek bengek tentang benda tersebut. Yeah, it is a secret :P
Lalu karena agak kehabisan ide untuk jalan-jalan, kami memutuskan untuk pergi ke sebuah game center. Tadinya dia mau main dance (atau apalah namanya, gue ngga ngerti), tapi dia ngga mau. Lalu setelah mengisi ulang kartunya, gue nyoba mesin mengambil boneka sebanyak empat kali. Well, awalnya gue ngga enak gara-gara uang 5000-nya dihabiskan oleh kegagalan gue. Dan akhirnya gue pakai duit gue untuk menculik boneka yang ngga terlalu unyu itu. Tetapi usaha gue yang hampir berhasil itu berakhir sia-sia. Bonekanya jatuh tepat di tempat yang tak akan bisa dijangkau. Sial.
Karena dia lelah, akhirnya kami pun duduk di dekat tempat permainan bola basket. Kami ngobrol sebentar dan melakukan beberapa hal. Setelah kaki kami sudah pulih dari kelelahan, gue pun ngebet mau nyobain ngambil boneka itu. Ok, gue emang pengen banget ngasih itu ke dia. Tapi semesta berkata lain. Gue ngga direstui untuk mendapatkan boneka itu. Sial. Duit gue ilang. But it was so fun.
Dan setelah dari situ, kami berputar-putar. Dan berputar-putar terus sampai akhirnya kami menunggu teman-temannya di pintu depan. Saat menunggu itu gue manfaatkan untuk menanyakan jalan pulang bagi diri gue sendiri. Sebab, gue, anak yang kurang gaul-yang jarang pergi jalan karena beberapa alasan-termasuk jarang diajak sama temen sendiri, kurang kenal jalan di kota bogor. Setelah mendapat info, gue samperin orang itu lagi. Berselang beberapa saat. Astaga, temennya itu baik banget. Gue kebagian ice cream. Astaganaga, semoga dia diberkati Tuhan karena dia udah membawakan sesuatu yang akan menghilangkan dahaga gue. Dan ice cream itu pun akhirnya ngga habis dimakan karena udah meleleh duluan. Tangan gue sampai lengket-lengket.
Lalu kami pun berpisah karena angkutan yang kami naiki adalah berbeda. Gue naik angkot dengan agak kepanasan sambil waspada terhadap jalan. Yeah, gue harus ahu keberadaan gue agar jika nantinya gue nyasar, gue bisa cepet pulang. Fortunately, gue ngga nyasar. Akhirnya gue pun turun di Pasar Anyar, naik 08 dan pulang ke rumah.
Sepanjang jalan, pikiran gue ngga bisa terbuka dengan baik. Pikiran gue kurang jelas dan sepertinya gue lagi agak emosi karena gue lagi kepanasan dan kelelahan. Tapi akhirnya mood gue pun naik lagi setelah mandi sore yang terlalu menyegarkan. Gue minta maaf kepada beberapa orang yang mungkin menjadi korban mood gue yang ngga baik. Well, itulah gue, gue kadang jadi orang lain saat bad mood. Tapi gue nyadar, gue ngga boleh terus-terusan begitu, sebab gue bukanlah orang yang terlalu maklum dengan ucapan "namanya juga manusia". Sebuah ucapan yang seolah melegalkan kesalahan, sehingga orang-orang terus saja mengulang dan mengembangkan kesalahannya sementara orang lain masih saja memaklumkannya. Gue cuma agak kurang setuju kalau pikiran kita akan ucapan itu cuma sampai di situ. Kita harus memperbaikinya, bukan memakluminya saja.
***
Ok, sekarang udah agak malam. Gue sekarang agak lelah, dan mengalami beberapa gangguan pada kesehatan gue yang ngga penting bagi lo semua. Karenanya, tulisan hari ini cukup sampai di sini.
That's all.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar :D