Minggu, 18 November 2012

Akhirnya Hujan Turun

Satu lagi postingan di tengah hujan
Sebuah review kehidupan

Setelah berhari-hari kepanasan di Jakarta, akhirnya langit mulai berbaik hati memberikan keteduhan dan airnya bagi makhluk yang berada di bawahnya. Hari-hari pertama turun hujan, semuanya seperti mimpi. Karena udah lama banget ngga turun hujan dan finally hujan pun turun. Walau demikian, gue masih sering kegerahan di Jakarta.

Namun, hujan pun menjadi musim.
Hampir setiap hari Bogor diberkahi dengan turunnya hujan yang terkadang membuat pakaian lama keringnya. Itu bukan masalah, malah satu persatu masalah mulai hilang. Sumur tidak lagi kering, jalanan tidak lagi berdebu, dan badan ini pun tidak terlalu kegerahan.

Sampai suatu hari gue akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah poem tentang hujan. Lucunya, setelah direcite, hujan langsung memeluk di sore hari. Alhasil gue menjadi satu-satunya penumpang bis yang kehujanan pada saat itu. Untungnya gue bawa semacam handuk kecil sehingga gue bisa mengeringkan badan di dalam bis yang terkadang dingin itu.

Kehujanan bukanlah sesuatu yang patut disesali. Malah ada aspek lain yang harusnya disesali saat hujan. Menurut gue, di dalam musim hujan, yang paling menyesal adalah mereka-mereka yang tidak menyaksikan hujan turun. Beberapa kali gue merasa menyesal saat sampai di Bogor hujan sudah reda. Yang tersisa cuma becek dan lumpur, tak lupa udara yang lebih segar dari Jakarta. Mungkin redanya hujan memang patut disyukuri, tapi ini bukan Desember.

There is something in the rain, you know?

Banyak yang tertinggal di hari-hari kemarin dan hujan membawanya datang kembali. Hati yang mati rasa pun kembali meraba-raba permukaan. Senyuman puas di hari kemarin pudar. Kembali gue sadar dengan sesuatu yang selalu gue hubungkan dengan logika, yang penuh dengan fallacies. Namun, tak peduli seberapa kuatnya gue mempertahankan logika, hujan ngga bisa menyembunyikannya. Tak peduli seberapa besar usaha untuk pergi, hujan membawa gue kembali. Samar-samar mata mulai melihat. Sayup-sayup terdengar suaranya. Lalu remang di balik awan hujan menjelaskan segalanya.

Ternyata masih ada cinta.


Hari ini pun hujan turun.
Dan semoga terus turun.


That's all.

2 komentar:

Silakan berkomentar :D

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe