Ke suatu acara yang namanya mirip dengan nama tempatnya.
Pada tanggal 21 Desember 2013, gua sama dua orang teman pergi ke JIEXPO untuk dateng ke suatu acara bertema Jepang. Pada awalnya dan bahkan sampai gua nulis, gue ga tau nama acara yang gua datengin. Tapi barusan gua udah ngegoogle dan ternyata nama eventnya adalah:
Indo Japan Expo 2013
Itu acara apaan sih?
Well, menurut akun twitter resmi acara tersebut (@IndoJapanExpo), Indo Japan Expo adalah suatu event untuk memperingati 55 tahun hubungan dan persahabatan diplomatis antara Indonesia dengan Jepang. Pada awalnya gue sendiri ga punya rencana untuk datang ke acara tersebut, tapi akhirnya pergi karena diajak dan lagi males tidur.
...
Sekitar jam 10 pagi kami sudah sampai di JIEXPO.
Kami masuk ke area JIEXPO melewati loket-loket tiket yang tidak buka. Gua agak anxious saat jalan ke dalem. Jangan-jangan sebenernya ini jalan yang dipake para staff. Jangan-jangan ticketingnya emang belom mulai. Jangan-jangan nyampe dalem entar ditanyain mana name tagnya. Gua makin nerpes saat si Nyooron bilang, "Sekali-sekali jadi orang (yang) scumbag dikit napa, dat."
Tapi ternyata ticket boothnya ada di dalem area JIEXPO... ( ._.)
Gua lupa ini diorama apaan (._. ) |
Dengan tiket yang murah meriah itu, kami masuk ke area Indo Japan Expo. Nah, pas baru masuk, pengunjung akan masuk ke suatu lorong yang berisikan informasi mengenai teknologi yang digunakan jepang. Ga cuma tulisan, tapi juga ada diorama, layar interaktif, dan video.
Di area tersebut, pengunjung bisa tahu betapa canggih dan telatennya Jepang dalam menggunakan dan mengembangkan teknologi. Ada informasi mengenai beberapa jenis pembangkit listrik, contoh rumah pintar, dan ada juga video soal pemrosesan limbah rumah tangga di TPA versi Jepang. Pokoke beda banget sama di Indonesia.
Gue menemukan hal yang menarik di area tersebut. Berkali-kali kata smart atau pintar tertera pada tembok. Area tersebut ternyata berusaha memberi pesan bahwa teknologi yang canggih harus diiringi dengan penggunanya yang cerdas. Secanggih apapun teknologi tapi kalau pengelolaannya salah, ya salah.
Berkali-kali kata cerdas diulang |
Keluar dari area lorong tersebut, pengunjung akan menemukan berbagai booth biasa dengan format seperti pada Pekan Raya Jakarta. Menurut gua, jarak antar boothnya dan jalan bagi pengunjung lumayan lebih lebar. Karenanya, kalau pengunjung mulai ramai, ga akan kesempitan.
Masih pada hall yang sama, para pengunjung akan menemukan banyak booth(?) perusahaan Jepang yang bekerjasama dengan pihak Indonesia, beserta orang-orang Jepangnya. Banyak barang-barang canggih yang ditampilin di situ. Sayangnya gua lupa ngambil gambar.
Kalo lampu merahnya dimatiin, yang keliatan ternyata cuma selada hijau :| |
Colossal Titan ini mahal euy |
Pindah ke hall berikutnya, isinya ya umum seperti di AFAID atau acara Jepang lainnya. Pengunjung bisa beli beragam barang, termasuk mereka yang hobby koleksi barang yang ukurannya kecil namun harganya mahal. Barangnya nampak bagus-bagus, meski ga tau itu pada ori apa KW. Gua yang cuma bawa duit jajan 100K pun nahan-nahan rasa ingin membeli.
Di hall tersebut pun ada area bermain macem di TimeZone atau Funworld.
Di situ ada mainan-mainan "standard" area bermain. Seperti tembak-tembakan, balapan, dan ambil boneka. Dengan koin seharga Rp 1.500 per keping, gua ga tahan pengen coba ngambil boneka. Entah kenapa kalo ke area tersebut, gua ga nyari permainan yang sekedar having fun atau bakal ngeluarin tiket. Gua selalu ngincer yang memberikan hadiah langsung.
Pada awalnya gua cuma beli dua koin, sekedar ngejajal. Tapi, pada percobaan pertama, gua langsung dapet. Rasa penasaran pun langsung meninggi. Jadi mesin, jadi mesin. Oh iye, waktu itu ada ibu-ibu yang nyoba mau ngambil boneka pada mesin yang ultra gampang itu, sayangnya doi gagal. Gua yang udah beli koin lagi segera menyambar mesin dan kemudian melambai-lambaikan boneka kedua kepada ibu-ibu bermuka kecewa tersebut.
Total boneka yang ada di tangan adalah dua. Satu gua pegang dan satu lagi gua kasih ke temen gua. Meski kecil, unyu-unyu pisan euy. Meanwhile, mesin boneka lainnya bersifat standar mainan di mall / itc: jepitannya bakal ngelepas sebelum sampai di atas lubang.
Temen gua si Nyooron, yang entah kenapa tadi ngilang, pun datang dengan goody bag berisi boneka Bima Satria Garuda. Doi bilang bahwa boneka itu gratis. Kata sifat tersebut pun membuat gua sama temen gua yang satu lagi, Oche, nyari booth yang menyediakan. Sampe di booth, gua sama temen cuma bisa agak cengo dan nanya-nanya dikit. Dengan perasaan bingung akan "How to get that goddamn FREE doll", gue sama temen gua keluar booth.
Plot twist.
Udah ada orang yang nungguin di luar booth dan mereka langsung memberikan dua buah goody bag. Kemudian kami berdua disuruh berfoto bareng di depan semacam life-size flat figure of Bima Satria Garuda. Tetetetetet, boneka Bima Satria Garuda pun berhasil sampai di tangan. Meski bukan fans dan ga pernah nonton, gua turut seneng bisa dapet~
[OBTAINED: BIMA SATRIA GARUDA DOLL] |
Kemudian sekitar jam 11, menurut jadwal, Cow Cow bakal memulai senam pagi. Kalo lo ga tau siapa mereka, silakan google. Namun, karena beberapa hal yang tidak diketahui, terdapat penundaan. Dua orang pembawa acara yang mengaku tidak bisa atau mengerti bahasa Jepang pun terus meminta agar penonton sabar nungguin duo komedian tersebut. Dua pembawa acara tersebut berulang kali mencari pronunciation yang tepat bagi kata "Cow Cow". Pertama mereka menggunakan /kow kow/ dan kemudian /chow chow/. Mau pake pronunciation yang manapun, orang Jepang di samping gua yang ngedengerin pun ketawa. Entah kenapa...
Sementara menunggu, para penonton disuruh baris. Lo tau sendiri namanya orang Indonesia: dableg. Disuruh baris berkali-kali tetep aja berantakan *facepalm*.
Tak lama kemudian, yang ditunggu pun datang dan memulai senam dengan berbagai versi.
...
Setelah nonton, gua sama temen muter-muter sekali lagi buat nikmatin event tersebut. Kemudian nyari tempat makan. Berkali-kali muter, ga ketemu booth penjual makanan. Akhirnya kami berencana pergi ke Senayan City.
Kami yang terpisah dengan Nyooron pun harus mencari beliau dulu. Yekali maen ninggalkeun temen. Sambil muter-muter nyari Nyooron pun booth makanan yang berjejer rapi berhasil ditemukan. Gua jajan dikit biar ga banyak ngomel pas naik TJ ke Sency. Abis itu, kami nyari Nyooron lagi. Namun, ponsel tak terangkat dan SMS tak terbalas membuat kami memutuskan untuk "Well then...".
Kami berdua ninggalin Nyooron yang ternyata lagi ngegambar di suatu booth...
That's all.
Disclaimer:
Some of the pics belong to me and some of them belong to Oche
hoo jadi ini. sekarang gua mengerti kenapa tak cocok buat wiabu.
BalasHapusdan om Data jalan dengan 2 perempuan wuwuwu~
Wuwuwu (~・3・)~
HapusItu Nyoro siapa sih? scumbag banget, uda ngarep mausk gratis, goodybag segabreg gabreg trus ilang ilangan lagi. hih
BalasHapusTau tuh anak mana. Pengen gua gampar
HapusOh, untung ane memilih ke JungleFest dihari itu.
BalasHapusBERENANG FOR FREE DAT!! FOR FREE!!!!